Acara Televisi Faktor Pemicu Anak Suka Memukul Orang Tua dan Teman
Anak kerap memukul saat marah atau keinginannya tidak terpenuhi mungkin pernah dialami orang tua.
Penulis: sulis setia markhamah | Editor: martin tobing
Laporan Wartawan Tribun Lampung Sulis Setia Markhama
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Anak kerap memukul saat marah atau keinginannya tidak terpenuhi mungkin pernah dialami orang tua.
Kondisi tersebut harus segera dicari solusi agar tidak berlanjut hingga anak dewasa.
Psikolog Lampung Diah Utaminingsih MA Psi mengatakan, saat seorang anak marah kemudian memukul orang tuanya, itu bagian dari luapan emosi yang ia sampaikan dalam bentuk kekecewaan atau ketidakpuasan bahkan terhadap kondisi yang sedang dialami.
"Dia tahu kalau melakukannya dengan orangtua akan lebih dimaklumi, sebagai figur yang memahami dirinya, sehingga anak lebih leluasa berekspresi".
"Sangat penting orang tua mendidik sikap buah hati yang mudah emosional dan suka memukul ini agar dia bisa mengontrol diri," urainya.
Caranya, lebih dulu mencari penyebab anak memiliki sikap seperti itu.
• Kerap Salahkan Anak Saat Gagal Lakukan Sesuatu Picu Ragam Dampak Negatif
"Perilaku anak ini muncul dengan berbagai faktor. Bisa jadi karena pola asuh, lingkungan teman sebayanya, dan karakter bawaan si anak," jelas dosen bimbingan konseling Universitas Lampung ini.
Pola asuh imbuhnya ada beragam. Seperti pola asuh demokrasi, otoriter, dan permisif.
Masing-masing pola asuh ini memiliki konsekuensi tersendiri.
"Yang paling bagus adalah bagaimana orang tua memberikan kebebasan berekspresi. Tetapi juga memberikan kendali, aturan dan nilai yang ditanamkan pada anak," terang Diah.
Cara orang tua meluapkan emosi dan amarah pun akan dilihat, dipahami, dan ditiru oleh anak sebagai sebuah model dalam menghadapi situasi tertentu.
Selain itu, awasi anak saat menonton acara televisi karena itu bisa jadi model yang ia tiru.
• Trik Atasi Anak Kecewa dan Marah karena Keinginan Tak Terpenuhi
"Visualisasi itu lebih mudah ditiru, termasuk gaya bicara juga akan ditiru. Misal bicara keras dan kasar. Untuk itu orang tua penting introspeksi diri," tukasnya.
Terkait pengaruh lingkungan teman sebaya Diah mengatakan, sangat rentan mempengaruhi cara anak bersikap.
Tak jarang orang tua kaget melihat anaknya pulang bermain berbicara kasar, padahal orang tua tidak pernah berbicara seperti itu.
Sedangkan karakter bawaan menurutnya, dibentuk sejak dalam kandungan.
Bagaimana seorang ibu bisa menerima kondisi kehamilannya dengan baik, tidak rentan mengalami stres, terbuka atau welcome, maka anak nantinya akan mudah dalam pengasuhan.
"Anak menjadi sosok yang fleksibel, memiliki jiwa mandiri yang baik, kemudian lebih mudah meminta dan memberi maaf," jelasnya.
• Kenali Kepribadian Anak Sulung, Tengah, dan Bungsu Antisipasi Sibling Rivalry
Diah menambahkan, orangtua harus konsisten menerapkan disiplin yang sesuai umur anak guna
mengatasi anak yang suka memukul dan marah adalah.
Ia tak menampik, anak usia balita misalnya, perlu kesabaran ekstra menerapkan disiplin
"Caranya dengan mengalihkan perhatian anak ke hal yang lain saat marah".
"Misal dia marah terus melempar barang orangtuanya. Nah barang yang dipakai melempar itu kita tangkap dengan permainan".
"Ini jadi cara untuk mengendalikan emosi anak," terang Diah. (*)