Mahasiswa Bandung Ancam Tikam Petugas Gegara Bagasi Wings Air Kena Rp 600 Ribu
Mahasiswa Bandung Ancam Tikam Petugas Gegara Bagasi Wings Air Kena Rp 600 Ribu
Satu di antara staff maskapai, Aldi mengatakan, dirinya dan pihak manejemen lainnya tidak dapat memberikan komentar dan informasi apapun terkait kejadian tersebut.
"Maaf bang tidak bisa komentar apa-apa. Manajer saya menyuruh untuk tidak berkomentar apapun. Maaf, yah," sebut Aldi saat ditemui di kantor manajemen Wings Air di Bandara Rahadi Oesman Ketapang.
Bentuk Reaksi
Anggota DPRD Kabupaten Ketapang, Abdul Sani menyebut kejadian keributan yang terjadi di Bandara Rahadi Oesman Ketapang merupakan suatu bentuk reaksi dari masyarakat, khususnya di Ketapang terhadap kebijakan Maskapai Wings Air yang saat ini telah mengenakan biaya bagasi pada setiap penumpangnya.
Ia menuding bahwa pihak maskapai sebagai suatu perusahaan penerbangan saat ini keberadaannya sudah tidak lagi melihat fungsi sosial.
• Daftar 3 Bupati di Lampung Terjaring KPK dalam Setahun Terakhir, Terbaru Khamami Ditangkap KPK
"Kenaikan itu jika tidak diikuti oleh peningkatan pelayanan ekstra atau tambahan, maka akan terjadi seperti itu. Apalagi orientasinya sudah pada keuntungan, bisnis. Maka, pemerintah juga sulit untuk mendukung jika orientasinya kepada keuntungan," tegas Abdul Sani.
Sani meminta kejadian itu dapat dijadikan pelajaran bagi perusahaan-perusahaan, khususnya di wilayah Ketapang.
Sani berharap ke depan, perusahaan-perusahaan untuk tidak memikirkan keuntungan atau bisnis saja, tetapi harus memperhatikan fungsi-fungsi di dalamnya khususnya fungsi sosial terhadap masyarakat.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/lampung/foto/bank/originals/mahasiswa-bandung-ancam-tikam-petugas-gegara-bagasi-wings-air-kena-rp-600-ribu.jpg)