Bendungan Runtuh Akibatkan 34 Orang Tewas Diterjang Lumpur, 300 Orang Masih Hilang
Insiden bendungan runtuh mengakibatkan 34 orang tewas. Sementara, hampir 300 orang masih dinyatakan hilang.
Penulis: Ridwan Hardiansyah | Editor: Ridwan Hardiansyah
"Sulit untuk tidak merasa emosional menyaksikan kondisi lokasi bencana," tulis Bolsonaro dalam akun Twitter.
"Segala upaya dilakukan untuk merawat para korban selamat, serta menemukan fakta untuk menuntut keadilan dan mencegah terjadinya tragedi yang sama di kemudian hari," tambahnya.
Atas instruksi presiden, pihak militer Brasil mengatakan telah mengerahkan 1.000 tentara, termasuk anjing pelacak, ke zona terdampak bencana.
• Infografis Dampak Banjir dan Longsor yang Melanda 10 Kabupaten/Kota di Sulawesi Selatan
Sementara itu, sebuah perusahaan sertifikasi asal Jerman, Tuev Sued, yang melakukan inspeksi terhadap bendungan tambang milik perusahaan Vale, mengklaim tidak menemukan tanda-tanda kerusakan pada struktur bendungan, saat dilakukannya pemeriksaan beberapa bulan sebelum insiden.
"Pada September 2018, Tuev Sued, yang ditugasi oleh Vale, melakukan inspeksi terhadap bendungan."
"Sejauh yang kami tahu saat itu tidak ada tanda kerusakan," kata seorang juru bicara kepada AFP.
"Tuev Sued tidak dalam posisi untuk memberi informasi lebih lanjut, sementara proses penyelidikan seputar bencana sedang dilakukan," tambahnya.
"Perusahaan sepenuhnya bekerja sama dengan penyelidik, termasuk akan menyediakan seluruh dokumen yang diperlukan," ujarnya.
Kronologi
Insiden itu berawal ketika semburan lumpur menembus bendungan, yang tidak lagi digunakan oleh tambang yang terletak di negara bagian Minas Gerias.
Tambang dimiliki oleh Vale, raksasa penambangan Brasil yang sebelumnya terlibat dalam peristiwa runtuhnya tambang pada 2015, dan memakan korban 18 jiwa.
Saham Vale anjlok begitu bendungan roboh pada Jumat lalu, merosot 8 persen dalam perdagangan saham di New York.
• Bayi Terjebak di Rumah yang Diterjang Banjir, Simak Detik-detik Penyelamatan
Gubernur Minas Gerais, Romeu Zema mengatakan, semua upaya dilakukan untuk menemukan korban selamat.
"Mulai sekarang, kemungkinannya kecil dan kemungkinan besar kita hanya menemukan jenazah," ucapnya.
Aliran air berlumpur dari lokasi bendungan roboh mengalir menuju kota terdekat, Burmadinho.
Ada 39.000 penduduk yang tinggal di kota tersebut.