Siswi SD Mengaku Disuruh Kepsek Push-up 100 Kali karena Tak Bayar SPP
Seorang bocah SD disuruh push-up hanya karena belum membayar uang SPP (sumbangan pembinaan pendidikan).
Siswi SD Mengaku Disuruh Kepsek Push-up 100 Kali karena Tak Bayar SPP
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, DEPOK - Perlakuan tidak manusiawi kembali terjadi di lingkungan sekolah.
Seorang bocah SD disuruh push-up hanya karena belum membayar uang SPP (sumbangan pembinaan pendidikan).
Peristiwa itu terjadi di sebuah sekolah swasta di kawasan Bojonggede, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Orangtua siswi berinisial GNS (10) itu tak punya uang untuk melunasi SPP.
• Mahasiswa Cabuli Pelajar, Masuk di Kamar Kontrakan lalu Memaksa Bersetubuh
Ia pun mengaku dihukum push-up 100 kali oleh sang kepala sekolah.
Karena hukuman tersebut, GNS mengalami trauma berat, sehingga tidak mau lagi sekolah.
"Lagi belajar, tiba-tiba dipanggil kakak kelas untuk menghadap kepala sekolah. Enggak tahu kenapa," ucap GNS di kawasan Kampung Sidamukti, RT 005 RW 010, Kelurahan Sukamaju, Kecamatan Cilodong, Depok, Jawa Barat.
Setelah menghadap ke kepala sekolah, GNS diminta push-up 100 kali.
"Yang nyuruh kepala sekolah. katanya belum dapat kartu ujian soalnya belum bayaran," ucap GNS dengan mata berkaca-kaca.
Menurut dia, hukuman push-up bukan kali ini diterimanya.
Ia sudah dua kali dihukum seperti itu.
Selain itu, kata dia, siswa lain pun ada yang dihukum sama dengannya.
• Berdalih Jual Snack, Mahasiswi DO Ditangkap Akibat Jalankan Investasi Bodong Bernilai Rp 3,5 Miliar
"Pernah lagi waktu itu dihukum push up, tetapi cuma disuruh 10 kali. Dari kelas aku ada dua orang lagi yang disuruh push-up," ucap dia.
Akibat push-up ini, GNS mengalami sakit pada perutnya.
Ia pun takut bersekolah lagi.
"Saya takut, takut disuruh push-up lagi (kalau datang ke sekolah)," ujar dia.
Kejadian yang menimpa GNS ini membuat pihak keluarga berencana memindahkannya ke sekolah lain.
Pihak keluarga berharap, tidak ada lagi siswa di sekolah tersebut yang diperlukan demikian.
"Semoga tidak ada lagi yang diperlakukan seperti adik saya ini. Kasihan sudah 10 hari enggak mau sekolah dan enggak mau ketemu orang," ucap kakak dari GNS yang enggan disebutkan namanya.
Budi, kepala sekolah tersebut, membenarkan adanya hukuman push-up yang dilakukan oleh pihaknya kepada GNS.
Budi mengatakan, hukuman tersebut dilakukan karena GNS belum melunasi SPP selama berbulan-bulan.
“Sudah sangat banyak sih. Hampir 10 bulan lebih sih belum bayaran. Bahkan, sudah sampai setahun-dua tahun gitu,” ucap Budi.
Ia mengatakan, hukuman tersebut sebagai bentuk shock therapy kepada GNS agar orangtuanya melunasi SPP.
“Jadi hanya shock therapy. Kita panggil saja. Jadi memang kita lakukan (suruh push up). Tapi, tidak sampai sebanyak itu (100 kali). Cuma 10 kali kok. Terus kita ajak ngobrol lagi anaknya. Kita juga mengerti kondisinya anak-anak. Masak kita suruh sampai sebanyak itu,” tutur Budi. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul: Tak Bayar SPP, Siswi SD Mengaku Dihukum Push-up 100 Kali