Soeharto Mimpi Aneh hingga Membuat Keluarga Tertawa, 2 Tahun Setelahnya Wafat pada 27 Januari 2008
Soeharto mimpi aneh ketika sedang dirawat di rumah sakit. Saat itu, pada tahun 2006, Soeharto harus beberapa kali dirawat inap di Rumah Sakit
Dengan disiplin, semua yang dilakukan akan lebih terarah, terencana, baik, cermat, sukses, dan dapat dipertanggungjawabkan.
"Nasehat Bapak itu yang selalu saya tanamkan di diri saya, dalam keseharian saya, maupun dalam saya melakukan tugas dan kewajiban saya," kata Mbak Tutut.
Hari pun berganti, seminggu setelah dipanggil Soeharto, Mbak Tutut meminta stafnya mencari para pengamen yang dimaksud oleh Bapaknya.
Akhirnya staf yang ditugasi berhasil menemukan mereka.
"Nama mereka adalah Arie Langoe alias Munari Arie, Matiyas, Obos Gembok alias Suherman, dan Yanto Bule. Kemudian saya beri tahu keinginan bapak untuk bertemu dengan mereka," ucap Mbak Tutut.
Berdasarkan cerita Mbak Tutut, tampak wajah keempat pengamen jalanan itu tidak karuan, antara bahagia dan tidak percaya.
“Alhamdulillah...,” serempak mereka bersyukur, salah satu dari mereka bertanya, “Ibu, kami tidak bermimpi, kan?,” cerita Mbak Tutut.
“Kalian semua tidak sedang bermimpi,” jawab Mbak Tutut.
“Bapak berkenan menerima kalian, tanggal 23 Agustus, kebetulan hari itu Ibu berulang tahun yang ke-63 tahun," begitu Mbak Tutut menjelaskan kepada para anak jalanan tersebut.
“Siap Bu...,“ serempak mereka menjawab.
“Jadi kalian selalu nunggu Bapak lewat lalu memberi hormat?” tanya Mbak Tutut.
“Betul Bu Tutut. Kami tunggu sampai Bapak pulang, kami hormat lagi pada beliau.”
“Apa tujuan kalian melakukan semua itu?,” tanya Mbak Tutut lagi.
“Kami menghormati Presiden kami Bapak Soeharto, yang selalu memperhatikan dan mencintai rakyatnya. Kami rakyatnya akan selalu mencintai beliau. Kami sadar tidak akan mungkin bernyanyi untuk beliau, jadi saya dan Obos yang mencari cara agar Bapak Soeharto tahu bahwa kami sangat menghormati beliau, kami putuskan untuk menghormat pada beliau. Tidak mudah untuk melakukan hal tersebut, karena harus melalui penjagaan yang sangat ketat di jalan tersebut, apalagi kami pengamen. Begitu mobil bapak Presiden mulai mendekat, kami lari langsung berdiri tegap dan memberi hormat. Hal ini kami lakukan setiap Bapak Presiden lewat," Arie mewakili kawan-kawannya menjawab.
Singkat cerita, sampailah pada tanggal 23 Agustus, akhirnya keempat pengamen jalanan dapat bertemu dengan Soeharto dan Ibu Tien.
Demikianlah sekelumit kisah tentang pengamen jalanan, dari trotoar menuju rumah Kepala Negara.
"Salah seorang dari mereka, telah mendahului kawan-kawannya meninggalkan dunia, yaitu Obos Gembok. Kita doakan semoga diampuni dosanya, dimaafkan kesalahannya, dan diterima seluruh amal perbuatannya. Aamiiin," ucap Mbak Tutut mendoakan mereka.
Apa yang dilakukan oleh Soeharto juga serupa seperti yang dilakukan oleh pengacara kondang Hotman Paris Hutapea.
Hotman Paris Hutapea mengundang Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) dan seluruh pengamen jalanan yang ada di Jakarta untuk datang ke Kopi Johny, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Sabtu (28/7/2018) pagi.
Undangan ini disebarkan oleh Hotman Paris Hutapea melalui video yang diunggah ke dalam akun Instagram-nya, @hotmanparisofficial, pada Jumat (27/7/2018).
Awalnya, Hotman Paris Hutapea mengaku menyaksikan sebuah tayangan di televisi yang memperlihatkan oknum Satpol PP merazia pengamen jalanan.
Sebagai doktor bidang hukum dan pengacara terkenal yang telah menangani berbagai kasus kelas kakap, Hotman Paris Hutapea mempertanyakan dasar hukum Satpol PP merazia pengamen jalanan.
• Cerita Soeharto Membuat Panggilan Lucu buat Anak Sulungnya, Mbak Tutut Pernah Mengira Lain
• Driver Ojol Cantik Beranak Dua, Sering Digoda Penumpang hingga Trik Hadapi Pria Nakal
• Ahok Versi Baru, Calon Istri Puput Nastiti Devi Bongkar Perubahan BTP Setelah Dipenjara
"Pertanyaannya, apa dasar hukumnya? Di seluruh negara maju pengamen itu sah. Di Singapura di Orchard Road, di Champs-Élysées di Paris, dan Fifth Avenue di New York City, pengamen itu sah," ujar Hotman Paris Hutapea, seperti dilansir dari Warta Kota.
"Kepada teman saya Pak Wagub (Wakil Gubernur) DKI, tolong dijawab apa dasarnya pengamen dirazia.
Bukankah penyanyi top dunia banyak yang berasal dari pengamen? Saya tunggu besok di Kopi Johny," tutur Hotman Paris Hutapea, Jumat (27/7/2018) lalu.
Soeharto meninggal dunia 27 Januari 2008 dan dimakamkan di Astana Giri Bangun, Karanganyar, Jawa Tengah.
• Detik-detik Meninggalnya Soeharto 11 Tahun Silam, dari Minta Pizza hingga Foto Terakhir Bareng Anak