BREAKING NEWS - Nakhoda Kapal Milik Zainudin Hasan Digaji Rp 5 Juta oleh Pemkab Lampung Selatan
Nakhoda KM Krakatau milik Zainudin Hasan, bupati nonaktif Lampung Selatan, ternyata selama ini digaji oleh Pemkab Lampung Selatan.
Penulis: hanif mustafa | Editor: Daniel Tri Hardanto
BREAKING NEWS - Nakhoda Kapal Milik Zainudin Hasan Digaji Rp 5 Juta oleh Pemkab Lampung Selatan
Laporan Reporter Tribun Lampung Hanif Mustafa
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Nakhoda KM Krakatau milik Zainudin Hasan, bupati nonaktif Lampung Selatan, ternyata selama ini digaji oleh Pemkab Lampung Selatan.
Hal ini terungkap setelah nakhoda KM Krakatau M Sugeng Prayitno memberikan kesaksian dalam persidangan kasus dugaan suap fee proyek Dinas PUPR Lampung Selatan di Pengadilan Negeri Tindak Pidana Korupsi Tanjungkarang, Senin, 4 Februari 2019.
"Saya mulai bekerja pada tanggal 23 Januari 2017. Saya pertama ditelepon oleh Pak Henry Dunan (eks Plh Kadishub Lampung Selatan)," kata Sugeng.
• BREAKING NEWS - Untuk Barter Beli Vila, Zainudin Hasan Tawarkan Proyek Rp 10 Miliar dan Mobil Lexus
• Live Streaming Video Mesum di Grup Line, Polisi Bongkar Prostitusi Online Model Baru
Sugeng mengaku mendapat tawaran untuk menjadi nakhoda.
"Akhirnya deal dengan gaji pokok Rp 5 juta dan uang makan Rp 1 juta," beber Sugeng lagi.
Setelah menjadi nakhoda KM Krakatau, Sugeng diangkat menjadi pegawai honorer di Dinas Kelautan dan Perikanan Lampung Selatan.
"Saya dilimpahkan ke Dinas Kelautan dan Perikanan sebagai honor. Yang bayar pemerintah. Saya merawat dua kapal, Napoleon dan Krakaktau," tutur Sugeng.
Namun, terus Sugeng, Dinas Kelautan dan Perikanan hanya mengeluarkan gaji pokoknya.
Sementara uang makannya tidak dibayarkan.
"Jadi saya minta melalui Pak Agus untuk mencairkan uang makan yang Rp 1 juta, dan dapat langsung dari Bapak (Zainudin Hasan)," lanjut Sugeng.
Untuk perawatan kapal, Sugeng mengaku mendapat suntikan dana dari mantan Kepala Dinas PUPR Lampung Selatan Anjar Asmara.
"Kalau perawatan (kapal) dari Pak Anjar. Buat beli sabun, kamper, Baygon. Ya rata-rata Rp 250 ribu per tiga bulan," tambah Sugeng.
Sugeng menyebutkan, kapal tersebut sudah 51 kali digunakan oleh Zainudin Hasan.
• Beli Vila Pakai Proyek? Bupati Nonaktif Lamsel Zainudin Hasan Mengaku Cuma Tawarkan Mobil Mewah
• Tahun Baru Imlek, Deretan Hotel yang Berikan Diskon Menarik Selama Satu Bulan
Mendengar pernyataan Sugeng tersebut, Zainudin Hasan langsung mengajukan keberatan.
"Saya gak pernah pakai kapal sampai 51 kali bolak-balik. Gak. Jarang saya pakai kapal itu," kata Zainudin Hasan.
Zainudin Hasan membenarkan bahwa gaji Sugeng bersumber dari Dinas Kelautan dan Perikanan Lampung Selatan.
Namun, kata Zainudin Hasan, tidak ada pemisahan antara gaji dan uang makan.
"Dan, saya gak pernah komunikasi soal uang makan dia. Semua dianggarkan di Dinas Kelautan dan Perikanan. Itu semua gaji dan uang makan," tandasnya.
Perbaikan Kapal
Mantan Kadishub Lampung Selatan Henry Dunan mengaku memperbaiki kapal milik Zaunudin Hasan atas inisiatif sendiri.
Hal ini diungkapkan Henry saat menjadi saksi dalam persidangan dengan terdakwa Zainudin Hasan dalam perkara dugaan suap proyek Dinas PUPR Lampung Selatan di Pengadilan Negeri Tindak Pidana Korupsi Tanjungkarang, Senin, 4 Februari 2019.
Di hadapan ketua majelis hakim Mien Trisnawaty, Henry mengaku inisiatif muncul saat meninjau kapal dari Batu Licin, Kalimantan, pada September 2016 lalu.
"Waktu itu saya menjadi Plh Kadishub Lampung Selatan," kata Henry yang kini menjabat Kadishub Pesisir Barat.
• BREAKING NEWS - Kadisdik Lampung Selatan Pinjam Uang Rp 200 Juta di Bank demi Zainudin Hasan
• Bobotoh Minta Persib Bandung Diganjar WO
• Baru Terungkap, Dul Jaelani Menangis di Konser Dewa 19 di Malaysia Bukan Karena Ahmad Dhani
"Saya meninjau kapal speedboat ukuran 12x4 meter dengan 3 mesin di Pelabuhan Bom. Kapal itu dalam kondisi rusak. Tidak ada perintah (perbaikan), tapi inisiatif saya perbaiki," imbuhnya.
Sebelum diperbaiki, kata Henry, kapal itu bernama Princestiana dengan list Jon 38.
Setelah dicek, kapal tersebut produksi Pacific Marine.
"Kemudian saya hubungi pihak yang bersangkutan dan terhubung dengan pihak Bobby Salim," ujarnya.
Henry mengaku membawa kapal milik Zainudin tersebut untuk perbaikan di perusahaan milik Bobby Salim di Tangerang, Banten.
"Berapa kisaran harga perbaikan kapal saat itu?" tanya Mien.
"Perkiraan awal, kan pada waktu itu by phone, itu jadi sekitar Rp 150 juta," jawab Henry.
Mien kemudian menanyakan, apakah biaya perbaikan itu disampaikan kepada terdakwa Zainudin Hasan.
• Dicurigai Akan OTT Jadi Penyebab Penganiayaan 2 Pegawai KPK
• Siapa Sosok Letjend Herindra yang Ungkap Jejak Masa Lalu Luhut di Timor Timur?
• Kabar Duka datang dari Artis Dangdut Putri Jebolan D4 Academy Indosiar
"Saya sampaikan di ruang dinasnya. Seingat saya waktu itu ada Agus BN," ucapnya.
Selanjutnya, kata Henry, kapal diperbaiki di Tangerang.
"Waktu kapal sudah diperbaiki, saya sudah tidak berdinas di Lampung Selatan. Kalau rincian perbaikan docking, seingat saya Rp 500 juta," tandasnya. (*)