Profesor Hamid, Penggembala Kambing asal Lampung Tengah yang Jadi Dosen di Negeri Paman Sam
Siapa sangka, seorang pria asal Lampung Tengah bisa meraih gelar profesor dan menjadi dosen di Negeri Paman Sam. Dia adalah Prof Hamid Nurrohman.
Penulis: Daniel Tri Hardanto | Editor: Daniel Tri Hardanto
Selepas SMA, Hamid menempuh pendidikan di Fakultas Kedokteran Gigi (FKG) Universitas Trisakti, Jakarta.
Selama kuliah di sana, Hamid mampu memaksimalkan hobinya melakukan penelitian.
Berbagai prestasi dan penghargaan disabet bapak dua anak ini, baik level nasional maupun internasional.
Pada Agustus 2002, Hamid menjuarai Scientific Research Competition “Student Clinician Program", Dentsply Indonesia di Surabaya, Jawa Timur.
Masih pada bulan yang sama, pria berkacamata ini menjadi yang terbaik di ajang Penghargaan Ilmuwan Muda Indonesia yang diadakan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI).
Sebulan berselang, Hamid meraih peringkat kedua di level yang lebih tinggi, yakni Scientific Research Competition “Student Clinician Program", Dentsply Asia di Wan Chai, Hong Kong.
Hebatnya lagi, Hamid dianugerahi penghargaan Satyalancana dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada 2005.
• Profesor India Sebut Perempuan Sering Bercelana Jeans Rentan Punya Anak Transgender dan Autis
Kesempatan besar dalam karier Hamid datang pada tahun 2008.
Ia mendapatkan tawaran beasiswa untuk kuliah di Tokyo Medical and Dental University (TMDU), Tokyo, Jepang.
"Untuk program S3 ini, saya mendapatkan beasiswa dari Pemerintah Jepang. Namanya Monbukagakusho Scholarship," tutur Hamid.
Di situ, Hamid menyelesaikan kuliah master sekaligus doktoral dalam tempo empat tahun.
"Setelah menamatkan program doktor (PhD) di Jepang, saya sempat kembali bekerja sebagai dosen di FKG Trisakti," imbuhnya.
Lima tahun mengabdi di kampus almamaternya, Hamid kembali ditawari program postdoctoral di University of California-San Francisco (UCSF), California, AS.
"Untuk program posdoctoral, saya mendapatkan beasiswa dari United States-National Institutes of Health (US-NIH)," jelas dia.
Setelah meraih gelar profesor, Hamid tak bisa menolak saat ditawari mengajar di Missouri School of Dentistry and Oral Health.