Profesor Hamid, Penggembala Kambing asal Lampung Tengah yang Jadi Dosen di Negeri Paman Sam

Siapa sangka, seorang pria asal Lampung Tengah bisa meraih gelar profesor dan menjadi dosen di Negeri Paman Sam. Dia adalah Prof Hamid Nurrohman.

Facebook/Hamid Nurrohman
Profesor Hamid Nurrohman, penggembala kambing asal Lampung Tengah yang jadi dosen di Negeri Paman Sam. 

"Bedanya, saya dan keluarga cuma gak boleh ikut pemilu," ujar Hamid.

Hamid mengaku beruntung bisa mendapatkan Green Card dalam tempo singkat, yakni hanya satu tahun setelah bermukim di AS.

Pasalnya, kebanyakan imigran harus menunggu 20-30 tahun untuk bisa memilikinya.

"Setelah menunggu sekian lama, itu pun belum tentu mereka bisa dapat Green Card," imbuhnya.

Meski begitu, Hamid menegaskan, ia dan keluarganya tidak akan berpindah kewarganegaraan sampai kapan pun.

"Tentu, saya ingin kembali ke Indonesia suatu saat nanti. Saya ingin mengajar dan berbagi ilmu tentang kedokteran gigi kepada mahasiswa Indonesia. Saya juga bermimpi untuk membuat universitas di bidang FK & FKG, rumah sakit, research center dalam bidang kesehatan gigi dan mulut yang bisa bermanfaat dan menjawab kebutuhan masyarakat Indonesia," ungkap Hamid. 

Donald Trump Serukan Antiimigran, Ini Reaksi Bos-bos Perusahaan Teknologi AS

Rindukan Suara Azan

Sebagai seorang Muslim, Hamid dan keluarganya mengalami sedikit kesulitan jika ingin menjalani ibadah di masjid.

Pasalnya, di sekitar tempat tinggalnya tidak ada bangunan masjid.

"Masjid paling dekat sekitar 1,5 jam perjalanan dari sini. Saya sangat merindukan suara azan," ujar Hamid pelan.

Sehari-hari, Hamid dan keluarga lebih banyak beribadah di rumah.

Demi membuat anak sulungnya, Ali, bisa belajar membaca Alquran, Hamid harus "mendatangkan" guru dari Pakistan.

"Belajarnya via online pakai Skype. Jadi belajarnya setiap hari pas Magrib," ucap Hamid lagi.

Untuk urusan makan, Hamid mengaku tak ada masalah.

Sebab, selama ini sang istri sangat lihai meracik menu ala Indonesia.

"Kayak lontong sayur  dan masakan Indonesia lainnya istri saya bisa bikin. Apalagi di sini ada toko yang menjual berbagai bahan makanan Asia," tambah Hamid.

Meski begitu, tak bisa dimungkiri Hamid ternyata sangat merindukan menu nasi padang.

"Wah, kalo nasi padang jangan ditanya. Kangen banget. Apalagi yang namanya telur dadar, tunjang, kikil, sama kerupuk paru," kata Hamid seraya terkekeh. (*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved