Tribun Bandar Lampung
Tim BPBD Bandar Lampung Maraton Tebang 117 Pohon Kedondong Hutan
Tim Badan Penanggulangan Bencana Daerah Bandar Lampung telah menebang 20 pohon kedondong hutan.
Penulis: Eka Ahmad Sholichin | Editor: Yoso Muliawan
LAPORAN REPORTER TRIBUN LAMPUNG EKA AHMAD SHOLICHIN
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Tim Badan Penanggulangan Bencana Daerah Bandar Lampung telah menebang 20 pohon kedondong hutan di dua ruas jalan. Jumlah tersebut bagian dari total target penebangan 117 pohon kedondong hutan di Kota Tapis Berseri.
Pelaksana Tugas Kepala Seksi Tanggap Darurat, Evakuasi, dan Kebakaran BPBD Bandar Lampung Suhai mengungkapkan, total ada 117 pohon kedondong hutan yang rawan tumbang di Kota Tapis Berseri.
"Jumlah itu berdasarkan hasil pengecekan petugas di lapangan dan jadi target penebangan. Untuk sementara, kami dahulukan (penebangan) yang berpotensi tumbang. Kami cek betul mana-mana yang kemiringannya sudah rawan," katanya, Jumat (8/2/2019).
Dari 20 pohon kedondong yang sudah ditebang, delapan pohon di antaranya berada di Jalan Sisingamangaraja, Kecamatan Tanjungkarang Barat. Sementara 12 pohon lainnya di Jalan KH Ahmad Dahlan, Kelurahan Pahoman, Kecamatan Enggal.
Pantauan awak Tribun Lampung, Jumat (8/2/2019), tim BPBD Bandar Lampung menebang pohon kedondong hutan di sepanjang Jalan KH Ahmad Dahlan. Tim BPBD dibantu petugas Penerangan Jalan Umum Dinas Pekerjaan Umum Bandar Lampung untuk mengantisipasi kabel-kabel listrik yang menempel pada dahan pohon.
Tim BPBD akan melanjutkan penebangan pohon-pohon kedondong seperti di Jalan Laksamana RE Martadinata, Telukbetung; dan Jalan Yos Sudarso, Panjang- Telukbetung Selatan.
"Di dua ruas jalan itu, banyak pohon kedondong hutan yang (kemiringannya) sudah mengarah ke jalan. Di tengah musim hujan sekarang, kondisi pohon kelihatan subur. Padahal sebenarnya berpotensi tumbang. Biasanya pada akar cepat terjadi pembusukan, apalagi yang berada di daerah pinggir pantai," ujar Suhai.
Pihaknya tidak menargetkan waktu dalam penebangan pohon kedondong hutan. Sejauh ini, petugas BPBD Bandar Lampung mulai melakukan penebangan pada pagi pukul 08.30 hingga sore pukul 15.30 WIB, sejak 20 Januari 2019.
"Penebangan pohon ini juga instruksi Pak Wali Kota (Herman HN) melalui Pak Sekkot (Sekretaris Kota Badri Tamam), karena banyaknya pohon kedondong hutan yang tumbang berdasarkan laporan warga. Ada juga kejadian warga tertimpa saat berkendara sampai memakan korban," jelas Suhai.
Ia menambahkan, apabila kondisi pohon kedondong hutan ternyata masih layak, maka petugas tidak menebang sampai habis. Petugas menyisakan sekitar 1,5 meter dengan harapan bisa tumbuh tunasnya.
"Tapi kalau kondisinya sudah tidak memungkinkan, sudah busuk, maka kami habiskan," katanya.
Makan Korban
Peristiwa pohon tumbang di Bandar Lampung sudah seperti langganan. Nyaris semua pohon yang roboh pun merupakan pohon kedondong hutan.
Catatan Tribun Lampung, pohon roboh terjadi hampir setiap bulan pada 2018, setidaknya sejak Agustus.
Pada 31 Agustus 2018, pohon tumbang terjadi di tiga tempat berbeda dalam sehari. Masing-masing di Jalan Pangeran Tirtayasa, halaman Kantor Pos Pahoman, dan Jalan P Emir M Noer.
Beberapa hari kemudian, tepatnya 4 September 2018, pohon roboh terjadi di dua tempat berbeda dalam sehari. Masing-masing di Jalan Gatot Subroto dan Jalan Untung Suropati.
Sebulan berikutnya, 9 Oktober 2018, pohon tumbang bahkan sampai menimbulkan korban jiwa. Ini terjadi di Jalan Sam Ratulangi, dekat kantor Palang Merah Indonesia Lampung. Seorang siswa SMP meninggal dunia akibat tertimpa pohon.
Pada November 2018, terjadi dua kali pohon tumbang. Masing-masing di Jalan Dr Warsito pada 6 November dan di Jalan RE Martadinata pada 7 November. Kemudian, 2 Desember 2018, peristiwa serupa terjadi di Jalan Basuki Rahmat.
Diganti Pohon Ketapang
Pohon-pohon kedondong hutan di Bandar Lampung rencananya ditebang dan diganti dengan pohon ketapang.
"Semua akan diganti dengan pohon ketapang yang kualitasnya lebih baik," kata Wali Kota Bandar Lampung Herman HN saat diwawancarai awak media usai penebangan pohon kedondong hutan di Jalan Basuki Rahmat, Kecamatan Telukbetung Utara, 3 Desember 2018.
Kepala Bidang Pertamanan Dinas Pertanian Bandar Lampung Veni Devialesti menjelaskan, keberadaan pohon kedondong hutan cukup membahayakan, terutama bagi pengendara yang melintas.
"Pohon ini sifatnya bercabang. Besarnya (pohon secara keseluruhan) lebih dari batang pokoknya. Susah ditopang dari dasar atau akarnya. Karena itulah ditebang supaya tidak membahayakan," ujarnya.
Veni mengungkapkan, jumlah pohon kedondong hutan di median maupun tepi jalan- jalan di Bandar Lampung mencapai 500-an batang. Ia pun membenarkan pohon-pohon kedondong hutan rawan roboh yang ditebang akan diganti dengan pohon ketapang.
Pohon pengganti ini, jelas Veni, dijamin bisa bertahan lama karena memiliki akar yang kuat.
"Kami ingin masyarakat mendapatkan perlindungan. Makanya, akan kami ganti dengan pohon ketapang. Pohon ini sangat kuat akarnya. Dijamin bisa bertahan lama," katanya.