Jalan Tol Lampung Punya 11 Pintu Tol dan 7 Rest Area

Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) di Lampung alias tol Lampung nantinya memiliki 11 pintu tol dan dilengkapi tujuh rest area di setiap sisi.

Penulis: Dedi Sutomo | Editor: Daniel Tri Hardanto
Tribun Lampung/Dedi Sutomo
Pintu Tol Lampung di Bakauheni Selatan. Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) di Lampung alias tol Lampung nantinya memiliki 11 pintu tol dan dilengkapi tujuh rest area di setiap sisi. 

“Jika tidak ada perubahan, rencananya peresmiannya di gerbang tol Natar,” ujar Kepala Cabang Tol Bakauheni-Terbanggi Besar PT Hutama Karya Tol Hanung Hanindito, Sabtu, 9 Februari 2019.

Terkait penerapan tarif tol, Hanung mengatakan, sejauh ini belum ada kepastian.

Para pengguna tol masih bisa menikmati tol secara gratis hingga penetapan tarif tol oleh Kementerian PUPR keluar.

“Sepertinya begitu. Sampai ada penetapan tarif dari Kementerian PUPR, (tol) masih akan gratis,” terang Hanung.

Hanung menambahkan, saat ini pembangunan tol ruas Bakauheni-Terbanggi Besar masih berjalan, yakni pembangunan rest area di tujuh lokasi pada masing-masing jalur.

“Untuk rest area masih dalam pembangunan. Saat ini rest area masih bersifat sementara,” kata dia.

Ruas tol Bakauheni-Terbanggi Besar mulai dikerjakan pada April 2015 lalu.
Ada empat BUMN yang menggarap tol sepanjang 140 kilometer ini.

Siap Beroperasi

Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) ruas Bakauheni-Kota Baru sudah selesai dan siap beroperasi.

Hal ini dikatakan Slamet Sudrajat, pimpinan proyek pembangunan tol ruas I dan II PT Hutama Karya, Kamis, 31 Januari 2019.

“Untuk pembangunannya sudah selesai dan siap operasi. Saat ini yang tersisa hanya perbaikan dan penyempurnaan. Dan, itu tidak mengganggu pengoperasian,” kata Slamet.

 Menteri BUMN Sebut JTTS Terbanggi Besar-Pematang Panggang Kelar April 2019

Slamet juga memastikan exit toll Kalianda sudah selesai.

Hanya, terus dia, rest area yang berada di Desa Agom dan Desa Kuripan hingga saat ini masih dalam tahap pematangan lahan.

“Untuk rest area-nya masih dalam tahap pematangan lahan. Kita harapkan secepatnya bisa selesai, sehingga bisa segera diselesaikan pembangunan untuk rest area ini,” terang Slamet.

JTTS ruas Bakauheni-Kota Baru memiliki panjang 80 kilometer.

Pembangunan ruas Bakauheni-Sidomulyo sepanjang 39,4 kilometer dikerjakan oleh PT Pembangunan Perumahan (PP).

Sedangkan ruas Sidomulyo-Kota Baru sepanjang 40,6 kilometer dibangun oleh PT Waskita Karya.

Sementara JTTS ruas simpang susun Bakauheni Selatan-Bakauheni Utara sepanjang 8,9 kilometer sudah sejak 2018 lalu beroperasi.

Terbanggi Besar-Pematang Panggang Kelar April 

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno memastikan Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) ruas Terbanggi Besar-Pematang Panggang-Kayu Agung kelar pada akhir April 2019 mendatang.

Namun, kata Rini, target itu baru sebatas fungsional.

Artinya, ruas Terbanggi Besar-Pematang Panggang-Kayu Agung belum bisa dioperasikan pada saat itu.

 Menteri Rini Soemarno Tinjau JTTS Lewat Bakauheni

"Dari Terbanggi Besar sampai Pematang Panggang, yaitu ujungnya Lampung itu selesai betul itu akhir April 2019, tapi fungsional. Saya biasanya ingin melihat dulu," kata Rini seusai meninjau JTTS ruas Terbanggi Besar-Pematang Panggang, Lampung, Kamis (31/1/2019).

Rini ingin memastikan JTTS ruas Terbanggi Besar-Pematang Panggang-Kayu Agung  sudah selesai secara utuh sebelum nantinya diresmikan.

Rini mengaku sempat ragu ketika menargetken ruas tol ini bisa selesai dikerjakan dalam kurun waktu tiga tahun.

Namun, setelah melihat dan meninjau langsung pengerjaan proyek infrastruktur ini, ia optimistis target tersebut tercapai.

 Pemblokiran Jalan Urai Benang Kusut Masalah Pembebasan Lahan JTTS di Lampung Selatan

"Karena paling sulit memang (mengerjakan) yang jembatan (Tulangbawang) ini. Waktu saya lihat pertama, dari helikopter ini siap tidak tiga tahun? Eh, ternyata alhamdulillah (bisa)," ujarnya.

Hingga kini, pengerjaan ruas tol Terbanggi Besar-Pematang Panggang-Kayu Agung terus digenjot.

Supaya target awal yang sudah ditetapkan dapat tercapai dan tidak meleset.

Menteri Rini pun sangat yakin dari kemampuan pihak rekanan atau BUMN yang menggarap proyek tersebut.

Mereka dinilai sangat kompeten dan memiliki kemampuan untuk membangun sarana publik ini.

Ruas tol Terbanggi Besar-Pematang Panggang-Kayu Agung memiliki panjang 189,2 kilometer.

Proses pengerjaannya sudah dimulai sejak 2015 lalu. (*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved