Tribun Bandar Lampung

Diduga Bermotif Asmara, Mulyadi Pilih Gantung Diri di Kamarnya Sendiri. Begini Penjelasan Polisi!

Seorang pria bernama Mulyadi, warga Jalan Yulius Usman, Gang H Amin, Gedung Meneng Baru, Rajabasa, Bandar Lampung, bunuh diri dengan cara gantung diri

Penulis: Bayu Saputra | Editor: Teguh Prasetyo
TribunLampung/Bayu Saputra
Kapolsek Kedaton Kompol Abdlul Mutholib membenarkan kalau ada warganya yang bunuh diri bada zuhur tadi dan sudah dibawa ke rumah sakit untuk ditindaklanjuti tim forensik 
Laporan Reporter Tribun Lampung Bayu Saputra
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Seorang pria bernama Mulyadi, warga Jalan Yulius Usman, Gang H Amin, Gedung Meneng Baru, Rajabasa, Bandar Lampung, bunuh diri menggunakan sprei biru di kamarnya.
 
Kapolsek Kedaton Kompol Abdul Mutholib membenarkan kalau ada warganya yang bunuh diri bada zuhur tadi dan sudah kini dibawa ke rumah sakit untuk ditindaklanjuti oleh tim forensik.
Berdasarkan hasil dari penyelidikan sementara, menurut dia, korban nekat bunuh diri diduga karena motif asmara.

Pria Asal Gedong Meneng Gantung Diri dengan Seprai Biru, Ini Permintaan Terakhirnya pada Sang Ayah!

Kapolsek Kedaton Kompol Abdlul Mutholib membenarkan kalau ada warganya yang bunuh diri bada zuhur tadi dan sudah dibawa ke rumah sakit untuk ditindaklanjuti tim forensik
Kapolsek Kedaton Kompol Abdlul Mutholib membenarkan kalau ada warganya yang bunuh diri bada zuhur tadi dan sudah dibawa ke rumah sakit untuk ditindaklanjuti tim forensik (TribunLampung/Bayu Saputra)
"Hasil dari penyelidikan sementara dikaitkan dari SMS antara korban dan pacarnya LTS (Latasa). Kalau korban gantung diri ini diakibatkan putus cinta," katanya, Minggu (17/2/2019). 
Namun meski begitu, Kapolsek mengatakan, alamat yang diduga pacarnya ini belum bisa diketahui karena nomor handphonenya belum bisa dihubungi.
Sebelumnya Abu Hani, ayah dari Mulyadi saat ditemui Tribun Lampung di rumahnya, Minggu (18/2/2019) mengatakan, kalau ia tak menyangka anak bungsunya pergi untuk selamanya dengan cara bunuh diri.

Apalagi tidak ada firasat apapun yang dialaminya sebagai orangtua. 

Namun Abu Hani mengaku, tadi malam anaknya sempat memberinya pesan.

Mulyadi, kata Abu Hani, ingin pakaiannya dilipat dengan rapih dan dikumpulkan.

Dan ia tak menyangka siang harinya, anak bungsunya meninggal dunia bunuh diri.

"Semalam itu saya dan ibunya diminta melipatkan pakaiannya untuk dibagikan kepada orang lain," katanya

Makanya ia mengaku terkejut saat pulang dari masjid usai salat Zuhur, Mulyadi sudah ditemukan menggantung diri di pojokan kamar.

Isi Surat Wasiat Pelajar Gantung Diri di Gowa: Saya Hanya Bisa Membuatmu Menangis Mama

Apalagi kata Abu Hani, tadi pagi pada pukul 06.30 wib, Mulyadi masih terlihat ceria dan minum kopi di depan rumah.

"Tapi tadi bada Zuhur dibangunkan ibunya kok gak nyaut-nyaut dan seketika melihat anaknya ini telah menggantung di atas celah genteng dengan sprei biru," katanya. 

Saat ini jenazah Mulyadi sedang diotopsi pihak kepolisian dan direncanakan akan dimakamkan setelah proses otopsi selesai.

Lisnaini, kakak pertama korban mengaku, sekitar sebulan lalu adiknya ini ingin menikah dengan seorang janda.

"Jadi sebulan lalu dia itu ngocehnya sama saya bilang mau nikah dengan janda. Saya tanya dong, apa ada duit? Saya anggap itu hanya becanda saja," katanya.

Lalu adiknya ini juga mau pergi ke Palembang untuk merantau, tapi lagi-lagi dirinya menanyakan apakah ada uang untuk merantau.

Lisnaini mengaku, adiknya adalah orang baik dan super aktif.

Bahkan Mulyadi adalah yang paling disayang dari 10 kakak beradik.

Pemuda Kirim Video Rekaman Bunuh Dirinya Via WhatsApp ke Mantan Pacar, Minum Sabun Lalu Gantung Diri

Ketua RT 06 Lingkungan 1 Gedung Menengah Baru Azis Andika mengatakan, Mulyadi itu orangnya sering membantu orang lain.

Malah selalu aktif didalam kegiatan warga.

"Di mata masyarakat, anaknya ini baik dan selalu membantu. Apapun yang bisa dikerjakan oleh Mulyadi, pasti dikerjakan dengan baik," katanya

Pemuda ini juga sangat bersemangat dan penuh dedikasi kepada orangtuanya dan masyarakat.

Berdasarkan pantauan akun Facebook milik korban dengan nama Mang Mung, pada 19 Juni 2018, pukul 06.03 wib, ia menuliskan statusnya tentang keinginannya untuk menikah.

"Kapan nikah ya. Bosen buat kopi sendiri" tulis anak dari pasangan Abu Hani dan Aminah

Pada status Facebook itu, korban mendapatkan enam like dari warganet yang berteman dengan korban.

Diduga Tidak Bisa Wisuda, Seorang Mahasiswa Nekat Gantung Diri, Pihak Kampus Ungkap Fakta Lain

  

(*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved