Tribun Pringsewu
Besok Kak Seto Kunjungi Korban Pemerkosaan Ayah, Kakak dan Adik Kandung di Pringsewu
Seto Mulyadi atau Kak Seto diagendakan mengunjungi AG (18) korban pemerkosaan yang dilakukan ayah, kakak dan adik kandung di Pringsewu
Penulis: Robertus Didik Budiawan Cahyono | Editor: wakos reza gautama
Informasi yang dihimpun Tribun Lampung di lapangan, JM (44) berpisah dengan istrinya sejak AG usia tiga tahun.
AG merupakan satu-satunya anak yang dibawa istri pergi meninggalkan JM.
AG baru sekitar satu tahun lebih tinggal bersama JM, itu setelah ibunya meninggal dunia.
Ironisnya AG justru dijadikan budak nafsu oleh ayah kandungnya JM, kakak kandung SA, dan adiknya YF.
Selain itu, selama mendapat perlakuan bejat, korban AG (18) kesehariannya dikurung di dalam rumah oleh ayahnya. Hanya keluar pergi ke warung. Itu pun tanpa sepengetahuan ayahnya.
Kapolres AKBP Hesmu Baroto, meninjau rumah yang menjadi tempat kejadian perkara (TKP) pemerkosaan oleh ayah, kakak dan adik kandung tersebut.
Rumah yang menjadi TKP itu ada dua, di satu pekarangan. Rumah pertama, merupakan rumah tua atau bangunan lama, yang masih ditinggali.
Kemudian di depannya juga ada rumah bata merah dengan lantai keramik. Merupakan rumah yang belum lama dibangun untuk kakak perempuan AG.
Kakak perempuan AG, pergi bekerja di Bandar Lampung. Sehingga empat bersaudara itu tidak tinggal bersama. AG merupakan anak ketiga.
Hesmu mengimbau kepada kepala desa, untuk memperhatikan dan memberi sosialisasi kepada masyarakatnya, supaya peristiwa yang sama tidak terjadi lagi.
Dia menuturkan bahwa para tersangka dikenakan Pasal 81 ayat 3 UU RI No 17 Tahun 2016 tentang Perlindungan Anak atau Pasal 285 KUHP.
Ancaman hukuman minimal 5 tahun dan maksimal 15 tahun.
Karena yang melakukan keluarga sendiri alias inses, tambah dia, hukumannya ditambah 1/3 dari ancaman hukuman. Sehingga hukuman maksimal bisa mencapai 19 tahun.
Polisi bekerjasama dengan Dinas Sosial, Dinas Pendidikkan, Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Anak, serta dinas terkait untuk penanganan korban.
Sebab, lanjut dia, meskipun mengalami keterbelakangan mental, AG bisa komunikatif ketika diajak berbicara.