Tribun Lampung Utara
Jumlah ODHA di Lampung Utara Meningkat, Penularan Paling Banyak Lewat Cara Ini
Jumlah Orang Dengan HIV/AIDS (ODHA) di Kabupaten Lampung Utara, Provinsi Lampung, meningkat dalam dua tahun terakhir
Penulis: anung bayuardi | Editor: wakos reza gautama
Di sana, mereka juga mendapatkan pengobatan sama dengan di RSU Abdoel Moeloek Bandar Lampung.
Di samping menyiapkan layanan VCT, pihaknya juga berencana menggelar berbagai penyuluhan kepada sejumlah sekolah di Lampung Utara.
"Kami akan adakan penyuluhan ke sekolah - sekolah," jelas dia.
Ia mengatakan, untuk usia kebanyakan ODHA dari golongan usia produktif antara usia 20 hingga 30 atau 40 tahun.
Dijelaskan, HIV/AIDS ini penyakit perilaku. Penularan bisa dari cairan kelamin, darah, bisa dari ibu ke anak, air susu atau proses persalinan.
Kalau mereka yang selama ini HIV positif belum pernah tahu status HIV-nya maka potensi penularan bakal tinggi.
Untuk itu, pihaknya pun meminta kepada masyarakat yang merasa pernah melakukan hal-hal yang berisiko untuk segera mengecek kesehatannya.
• Kesaksian Tamu Undangan Atas Pernikahan Syahrini dan Reino Barack di Masjid Jepang
Hal ini dilakukan guna penanganan bisa dilakukan dengan cepat.
"Tidak perlu takut untuk memeriksakan. Semakin cepat ketahuan semakin cepat tertangani dan tidak menular," katanya.
Upaya penanganan bagi ODHA saat ini belum dapat dilakukan di rumah sakit yang ada di Lampung Utara.
Sebab obat untuk mencegah penyebaran virus dan klinik visiting hanya ada di RSUDAM Bandar Lampung.
"Penanganan ODHA masih dilakukan di RSUDAM Bandar Lampung. Pada 2018, klinik visiting bagi penderita ODHA telah dibangun di Puskesmas Candirejo, Kabupaten Lampung Tengah, dan mereka (penderita ODHA) dapat mengambil obat di sana," ujar dia.
ODHA, lanjutnya, bisa tetap survive dengan berbagai upaya, di antaranya dengan pemberian antiretroviral (ARV).
Akan tetapi, di kabupaten Lampung Utara masih terkendala dengan masih kurangnya tenaga dokter di puskesmas.
Selain itu, untuk memeriksa ODHA adanya tim yang terdiri dari dokter, perawat, konselor serta analisis yang lebih dahulu diberikan pembekalan khusus mengenai HIV/AIDS.
"Masyarakat pun bisa melakukan pemeriksaan atau tes di klinik VCT ini, semakin cepat diketahuinya penderita HIV/AIDS akan semakin cepat pula bisa dipantau dan ditangani," ujarnya.