Tribun Lampung Utara

Jumlah ODHA di Lampung Utara Meningkat, Penularan Paling Banyak Lewat Cara Ini

Jumlah Orang Dengan HIV/AIDS (ODHA) di Kabupaten Lampung Utara, Provinsi Lampung, meningkat dalam dua tahun terakhir

Penulis: anung bayuardi | Editor: wakos reza gautama
Ilustrasi 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, KOTABUMI - Jumlah Orang Dengan HIV/AIDS (ODHA) di Kabupaten Lampung Utara, Provinsi Lampung, meningkat dalam dua tahun terakhir.

Peningkatan jumlah ODHA ini berdasarkan data Dinas Kesehatan Kabupaten Lampung Utara.

Tertimpa Pohon Tumbang dan Tiang Listrik, Begini Kesaksian Penumpang Mobil yang Selamat

Di tahun 2017, jumlah ODHA di Lampung Utara sebanyak 7 orang.

Di tahun 2018, jumlah ODHA di Lampung Utara sebanyak 11 orang.

Di Lampung Utara, merujuk data jumlah ODHA mulai 2014-2016, ada 71 penderita.

"Di tahun 2019 belum dilakukan penjaringan penderita baru. Pencarian dilakukan mulai bulan April 2019, " kata M. Yusuf, Kasie Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Lampung Utara, Rabu 27 Februari 2019.

M. Yusuf menuturkan bahwa data seputar jumlah ODHA di Lampung Utara merupakan data yang dikumpulkan sejak beberapa tahun belakangan ini.

Sementara, penyebaran penyakit yang belum ada obatnya hingga kini, kata dia, sebagian besar berasal dari Pengguna Jarum Suntik (Penasun).

"Mayoritas penyebarannya dari para penasun," terangnya.

Masih menurut dia, untuk menekan atau mencegah penyebaran penyakit berbahaya tersebut, pihaknya telah menyiapkan layanan klinik Voluntary Counseling Test (VCT).

VCT ini sendiri bertujuan untuk membantu orang mengetahui status HIV pada yang bersangkutan secara lebih dini.

"VCT itu ada di Rumah Sakit Umum Daerah Ryacudu, Kotabumi," kata dia.

Setelah dinyatakan positif menderita HIV maka para ODHA akan dirujuk ke Rumah Sakit Abdul Moeloek Bandar Lampung guna mendapat perawatan.

Biaya pengobatan bagi para ODHA ditanggung seluruhnya oleh pemerintah alias gratis. "Enggak ada biaya. Semuanya gratis," tuturnya.

Jika mengalami kendala, bisa berobat di puskesmas terdekat, yakni Puskesmas Candirejo, Lampung Tengah.

Di sana, mereka juga mendapatkan pengobatan sama dengan di RSU Abdoel Moeloek Bandar Lampung.

Di samping menyiapkan layanan VCT, pihaknya juga berencana menggelar berbagai penyuluhan kepada sejumlah sekolah di Lampung Utara.

"Kami akan adakan penyuluhan ke sekolah - sekolah," jelas dia.

Ia mengatakan, untuk usia kebanyakan ODHA dari golongan usia produktif antara usia 20 hingga 30 atau 40 tahun.

Dijelaskan, HIV/AIDS ini penyakit perilaku. Penularan bisa dari cairan kelamin, darah, bisa dari ibu ke anak, air susu atau proses persalinan.

Kalau mereka yang selama ini HIV positif belum pernah tahu status HIV-nya maka potensi penularan bakal tinggi.

Untuk itu, pihaknya pun meminta kepada masyarakat yang merasa pernah melakukan hal-hal yang berisiko untuk segera mengecek kesehatannya.

Kesaksian Tamu Undangan Atas Pernikahan Syahrini dan Reino Barack di Masjid Jepang

Hal ini dilakukan guna penanganan bisa dilakukan dengan cepat.

"Tidak perlu takut untuk memeriksakan. Semakin cepat ketahuan semakin cepat tertangani dan tidak menular," katanya.

Upaya penanganan bagi ODHA saat ini belum dapat dilakukan di rumah sakit yang ada di Lampung Utara.

Sebab obat untuk mencegah penyebaran virus dan klinik visiting hanya ada di RSUDAM Bandar Lampung.

"Penanganan ODHA masih dilakukan di RSUDAM Bandar Lampung. Pada 2018, klinik visiting bagi penderita ODHA telah dibangun di Puskesmas Candirejo, Kabupaten Lampung Tengah, dan mereka (penderita ODHA) dapat mengambil obat di sana," ujar dia.

ODHA, lanjutnya, bisa tetap survive dengan berbagai upaya, di antaranya dengan pemberian antiretroviral (ARV).

Akan tetapi, di kabupaten Lampung Utara masih terkendala dengan masih kurangnya tenaga dokter di puskesmas.

Selain itu, untuk memeriksa ODHA adanya tim yang terdiri dari dokter, perawat, konselor serta analisis yang lebih dahulu diberikan pembekalan khusus mengenai HIV/AIDS.

"Masyarakat pun bisa melakukan pemeriksaan atau tes di klinik VCT ini, semakin cepat diketahuinya penderita HIV/AIDS akan semakin cepat pula bisa dipantau dan ditangani," ujarnya.

Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved