Siswi SMA Diperkosa Berulangkali, Terungkap Setelah Sang Ibu Curiga Lihat Anaknya Seperti Ini

Siswi SMA Diperkosa Berulangkali, Terungkap Setelah Sang Ibu Curiga Lihat Anaknya Seperti Ini

Penulis: anung bayuardi | Editor: Safruddin
Ilustrasi-Siswi SMA Diperkosa Berulangkali, Terungkap Setelah Sang Ibu Curiga Lihat Anaknya Seperti Ini 

Siswi SMA Diperkosa Berulangkali, Terungkap Setelah Sang Ibu Curiga Lihat Anaknya Seperti Ini

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, KOTABUMI - Sejatinya Bunga (16) hanyalah siswi SMA yang sedang menuntut ilmu seperti murid kebanyakan.

Namun, di balik keseharian mencari ilmu, gadis asal Lampung Utara ini mengalami masa kelam.

Bunga sudah berulang kali diperkosa ayah tirinya yang juga suami ibunya.

Warga Kotabumi, Lampung Utara, ES (34) mencabuli anak tirinya, Bunga bukan nama sebenarnya.

Karena perbuatannya mencabuli anak tiri, ES ditangkap aparat Polres Lampung Utara.

Kanit PPA Polres Lampung Utara, Ipda Demi Apriyadi mengatakan kondisi korban pencabulan tidak dalam keadaan trauma berat.

Menurutnya, korban melapor karena khawatir mendapatkan tindakan berulang dari ayah tirinya itu.

"Korban traumanya sebatas itu aja," katanya, Kamis 7 Maret 2019.

Menurutnya, kejadian terungkap karena kecurigaan ibunya yang melihat gelagat mencurigakan dari anak.

Ayah Cabuli Anak Tiri di Lampung Utara, Ini Penjelasan Psikolog Mengenai Penyebab

"Korban sering merasa sakit di bagian vitalnya. Itulah yang membuat ibunya curiga," kata Demi Apriyadi.

Ketika didesak, akhirnya korban mengaku telah menjadi korban pencabulan dari ayah tirinya.

"Ibunya tidak terima. Ia langsung melaporkan ke Polres Lampung Utara," ujarnya.

Saat ini, korban masih bersekolah di salah satu SMA di Lampung Utara.

Kejadian itu, terus dia sudah terjadi sejak tahun 2014.

Terulang kembali dua tahun kemudian. Saat beraksi, pelaku melakukan pengancaman terhadap korban.

Korban sudah dilakukan pendampingan dari Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Dinas Pendidikan, serta Dinas Sosial Lampung Utara.

"Sudah ada pendampingan dari dinas untuk korban," jelasnya.

Peristiwa pencabulan terhadap Bunga sudah terjadi beberapa kali di beberapa tempat di Lampung Utara.

Alasan ES mencabuli anak tirinya dikarenakan sering melihat sang anak mandi.

Kapolres Lampung Utara AKBP Budiman Sulaksono mengatakan, perncabulan pertama kali terjadi 2014.

Ayah Cabuli Anak Tiri di Lampung Utara, ABG Disetubuhi di Perkebunan Sawit dan Diancam Dibunuh

Ketika itu ES mengajak Bunga pergi ke salah satu penginapan.

"Tersangka mengelabui korban. Tersangka bilang ke korban disuruh ibunya menemani dirinya pergi," ujar Budiman.

Pergilah ES dan Bunga ke penginapan di kebun sawit. ES meminta anaknya ikut ke dalam penginapan dengan alasan ingin melihat sepeda motor di gudang.

Bunga ikut masuk ke dalam penginapan. Di situlah, ES mencabuli Bunga untuk pertama kalinya.

"Tersangka mengancam korban agar tidak menceritakan perbuatan itu ke siapapun," kata Budiman.

Perbuatan ini terulang dua tahun kemudian, tahun 2016. Pada saat itu, korban pulang dari kandang ayam bersama neneknya.

Mereka diantarkan ES. Usai mengantar ibunya, ES membawa korban ke perkebunan sawit.

Di perkebunan sawit itu, ES kembali menyetubuhi korban.

Budiman mengatakan, tersangka mengancam akan membunuh Bunga jika cerita ke orang lain.
Desember 2018, ES kembali mengulangi perbuatannya di rumah.

Tidak tahan dengan perlakuan sang ayah tiri dan merasa terancam, korban akhirnya cerita ke ibunya.

Akhirnya Bunga didampingi sang ibu melapor ke PolresLampung Utara.

Berdasarkan laporan tersebut, polisi melakukan penyelidikan.

"Tersangka kami tangkap saat berada di peternakan ayam miliknya," tutur Budiman.

Dihadapan penyidik, ES mengaku menyesal.

Perbuatannya dilakukan lantaran nafsu sering melihat anaknya sedang mandi.

Menanggapi kasus cabul di Lampung Utara, psikolog Retno Riani, menuturkan pelaku pencabulan atau kekerasan seksual terhadap anak seringkali dilakukan orang terdekat korban.

Ini dikarenakan antara korban dan pelaku biasanya sudah saling kenal.

"Secara psikologis korban merasa orang terdekatnya yang seharusnya melindungi. Tapi justru memperdayainya dan melakukan hal yang tidak diduganya," kata Retno.

Ini Cara Isi Formulir Aktivasi e-FIN, Agar Bisa Isi SPT Tahunan Pajak Secara Online Pakai e-Filling

Biasanya, kata Retno, pelaku akan memberikan barang atau sesuatu yang disukai korban atau justru mengancam sehingga korban tidak berdaya untuk melawan pelakunya.

Untuk antisipasi , menurut Retno, anak-anak mesti mendapat edukasi tentang perilaku yang tidak pantas dilakukan orang lain terhadap dirinya.

"Anak juga diberi pemahaman tentang tubuhnya sehingga dia mampu untuk menolak dan melapor apabila diperlakukan tidak pantas oleh orang lain termasuk keluarga terdekat," tutur Retno.

Kurangnya pengetahuan seks sejak dini ditambah hukuman yang tidak berat, membuat para pelaku tidak jera.

(Tribunlampung.co.id/Anung Bayuardi)

Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved