Peluru Tembus Dada Seniman Asal Padang, WNI Korban Penembakan Brutal di Christchurch Selandia Baru
Masyarakat dunia dikejutkan aksi penembakan brutal terjadi di 2 masjid di Christchurch, Selandia Baru, yaitu Masjid Al Noor dan Linwood Islamic Centre
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, CHRISTCHURCH - Masyarakat dunia dikejutkan dengan aksi penembakan brutal terjadi di dua masjid di Christchurch, Selandia Baru, yaitu Masjid Al Noor dan Linwood Islamic Centre.
Sebanyak 49 orang meninggal dunia dan sedikitnya 20 orang terluka akibat penembakan tersebut.
Dua di antaranya ayah dan anak asal Indonesia.
Serangan pertama terjadi di Masjid Al Noor yang berada di pusat kota Christchurch.
Disusul serangan kedua di Linwood Islamic Centre.
Kedutaan Besar RI Wellington mendapat kabar dua WNI, yaitu seorang ayah dan anak, tertembak.
"Kondisi sang ayah atas nama Zulfirmansyah masih kritis dan dirawat di ICU Christchurch Public Hospital. Anaknya dalam keadaan yang lebih stabil," kata Tantowi.
KBRI Wellington terus memantau dan menyiapkan bantuan kekonsuleran terhadap peristiwa ini.
• Pelaku Penembakan Brutal di Masjid Selandia Baru Siarkan Aksinya Live Streaming Facebook & YouTube
Menurut Duta Besar RI untuk Selandia Baru, Tantowi Yahya, terdapat 344 WNI di Christchurch dari total 7.000 WNI di Selandia Baru.
Selanjutnya WNI di Christchurch akan berkumpul di satu rumah di kota Christchurch agar memudahkan koordinasi.
Zulfirmansyah, korban penembakan asal Indonesia, adalah seorang seniman asal Padang, Sumatera Barat.
Pria bernama lengkap Zulfirman Syah itu tertembak saat menjalankan salat Jumat di Linwood Islamic Centre.
Hal tersebut dibenarkan oleh Ismed Sajo, teman dekat Zulfirman, kepada TribunPadang.com, Jumat (15/3/2019).
Mereka juga sama-sama tergabung dalam Komunitas Sakato, komunitas seniman Minang di Yogyakarta.
Saat ini Zulfirman tengah menjalani perawatan setelah operasi di bagian dada.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/lampung/foto/bank/originals/49-orang-tewas-dalam-penembakan-di-2-masjid-selandia-baru.jpg)