Pengguna Jalan Tol Lampung Tambah Banyak 15 Ribu Kendaraan Per Hari, Ini Dampaknya ke Jalinsum

Pengguna Jalan Tol Lampung Tambah Banyak 15 Ribu Kendaraan Per Hari, Ini Dampaknya ke Jalinsum

Penulis: Dedi Sutomo | Editor: Heribertus Sulis

Pasca beroperasinya jalan tol Trans Sumatera (JTTS), arus lalulintas kendaraan yang melalui Jalinsum dari Bakauheni dan sebaliknya di wilayah Kalianda terlihat mengalami penurunan.

Dampak penurunan paling dirasakan terjadi pada malam hari. Biasanya sebagian besar kendaraan truk barang dan bus malam ramai pada malam hari. Namun dalam tiga hari terakhir cukup lengang. Karena para sopir memilih melewati tol.

“Sudah sejak sabtu malam kemarin sepi. Apalagi kalau sudah jam 22.00 WIB. Jalinsum terasa sekali lengangnya,” terang Andi seorang pedagang makanan yang ada di jalur Jalinsum Kalianda, Selasa (12/3/2019).

Kala siang hari, masih cukup banyak kendaraan yang melintas. Terutama kendaraan umum dan travel lintasan Bakauheni – Bandar Lampung. Tetapi kalau malam hari kendaraan jauh lebih sepi.

 VIDEO - Terus Meningkat, Kini Tiap Harinya Ada 15 Ribu Kendaraan Melintasi Jalan Tol Trans Sumatera

 6 jam Bergelut di Jalan Berlumpur, Gadis Asal Bandung Nyaris Kehilangan Nyawa di Lampung

 Detik-detik Penemuan Bocah yang Dibawa Kabur Pencuri Mobil, Mahasiswa: Saya Kira Hantu

Dirinya dan para pedagang makanan di sepanjang jalur Jalinsum di Kalianda pun mulai khawatir dampak dari beroperasinya jalan tol pada arus kendaraan. Mereka takut, ini akan berpengaruh pada usaha mereka.

Sebelumnya banyak pihak menilai, beroperasinya jalan tol JTTS akan memukul kegiatan ekonomi disepanjang Jalinsum di Lampung Selatan. Terutama para pelaku usaha warung makanan dan tambal ban.

Sebab jalan tol yang membentang sepanjang 140,9 kilometer dari pelabuhan Bakauheni hingga Terbanggi Besar ini sebagian besar berada di wilayah kabupaten Lampung Selatan. Mulai dari Bakauheni hingga kecamatan Natar.

Karenanya banyak pihak mengingatkan pemerintah kabupaten Lampung Selatan tidak terjebak pada eforia kehadiran tol sebagai mega proyek nasional yang ada di kabupaten tersebut.

Tetapi pemerintah kabupaten Lampung Selatan juga segera mempersiapkan diri untuk menyambut dampak dari kehadiran tol.

“Pastilah akan ada dampak positif dan negatifnya. Tentu bagaimana daerah mempersiapkan diri menyambut dampak dan perubahan itu. Jika pemerintah daerah siap, tentu akan banyak manfaatkan yang bisa didapatkan. Jika tidak tentu ini akan menjadi persoalan pada kemajuand daerah kedepan,” terang Herwanto, Wakil Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Lampung Selatan bidang Organisasi dan Publikasi kepada tribun akhir pekan kemarin.

Menurut dirinya, pemerintah daerah harus segera menyiapkan langkah-langkah strategi untuk menghadapi perubahan dan dampak dari beroperasinya JTTS.

 UPDATE Peresmian Tol Lampung - Tol Lampung Gratis Selama Sebulan Sejak Diresmikan

Sektor-sektor potensial daerah apa saja yang akan didorong dan dikembangkan.

Tentunya, kata Herwanto, ini pun masih akan ditambah persoalan yang ada pasca tsunami selat Sunda pada 22 Desember 2018 lalu.

Dimana kawasan pesisir kabupaten Selatan menjadi salah daerah terdampak paling parah.

“Ini akan menjadi salah satu tantangan terbesar pemerintah daerah. Akankah Lampung Selatan menjadi daerah yang diuntungkan dengan hadirnya tol, atau sebaliknya menjadi daerah yang dirugikan. Kesemua akan berpulang pada pemerintah daerah selaku pembuat policy (kebijakan),” ujar dirinya.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved