Tribun Lampung Selatan
Melihat dari Dekat Bengkel Bordir dan Batik Printing Dekranasda Lampung Selatan
Selain mesin bordir ini, Dekranasda Lampung Selatan kini juga memiliki alat untuk produksi batik printing dan alat tenun inuh.
Penulis: Dedi Sutomo | Editor: Daniel Tri Hardanto
“Memang baru pada awal tahun 2019 ini kita jalankan. Karena kita perlu melatih tenaga operatornya. Kita mendatangkan tenaga ahli dari Jawa untuk melatih tenaga lokal,” kata Qorinilwan kepada Tribunlampung.co.id.
Untuk mesin batik printing, tenaga ahli didatangkan dari Solo, Jawa Tengah.
Sedangkan tenaga ahli mesin bordir berasal dari Tasikmalaya, Jawa Barat.
Begitu pula alat tenaga tenuh inuh didatangkan dari Jepara, Jawa Tengah.
Mesin bordir kini mampu memproduksi 4,5 meter kain per hari.
Gambar bordir yang akan dibuat pada kain sebelumnya didesain terlebih dahulu menggunakan aplikasi desain di komputer.
• Kata Khofifah, Tenun Inuh Bagus untuk Dikembangkan
Kemudian baru direkamkan pada mesin bordir.
Motif-motif bordir yang telah dibuat menggunakan mesin ini bernuansa khas Lampung.
Seperti motif kain kapal dan motif bordir dengan gambar dari motif lokal Lampung lainnya.
Sedangkan mesin batik printing memiliki kapasitas terpasang hingga mencapai 300 meter per hari.
Kini bengkel batik printing Dekranasda Lampung Selatan sudah mulai memproduksi batik-batik dengan motif Lampung.
“Untuk batik printing kita sudah melayani pesanan-pesanan. Seperti dari beberapa instansi pemerintah di Lampung Selatan yang ingin membuat seragam batik sendiri,” terang Qorinilwan.
Begitu juga dengan mesin bordir kini sudah mulai berproduksi.

Sebagian hasilnya telah dipajang di gerai Dekranasda Lampung Selatan.
Sementara dari 10 unit alat tenun inuh, baru lima unit yang digunakan.