Tribun Pringsewu

Petani Pringsewu Resah Padi Diserang Hama Wereng

Petani harus bekerja ekstra mengendalikan hama yang dapat mengurangi produksi padi tersebut.

Penulis: Robertus Didik Budiawan Cahyono | Editor: martin tobing
TRIBUN LAMPUNG/ROBERTUS DIDIK
Hama wereng menyerang tanaman padi di beberapa kecamatan Pringsewu.  

Contoh kasus terjadi di Kecamatan Gadingrejo, seluas 0,5 hektar tanaman padi mengalami puso karena hama.

"Baru kali ini terjadi puso di Kabupaten Pringsewu akibat wereng. Puso itu karena air di lahan sawah tidak bisa dikeringkan, sehingga lembab".

Oknum ASN Pringsewu Ketahuan Jadi Tim Kampanye

"Selain itu, biasanya pemilik sawah adalah orang jauh," urai Heri.

Dia mengatakan, apabila populasi wereng sudah tinggi dan tidak dikendalikan akan tetap mengakibatkan puso.

Untuk itu, dikendalikan dengan agen hayati.

Ia menerangkan, ada petani mengira pengendalian satu kali cukup membasmi hama dan area sawah tidak dipantau lagi.

Padahal, kemungkinan ada telur wereng yang menetas. Selanjutnya terjadi serangan yang tidak diketahui oleh petani.

"Petugas sudah mengingatkan petaninya, ada yang kurang tanggap. Kalau sudah pengendalian dikira mereka sembuh," tuturnya.

Antisipasi Jajar Legowo
Koordinator Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan (POPT) Kabupaten Pringsewu Heri mengatakan, solusi mengantisipasi wereng menerapkan sistem tanam jajar legowo.

Itu merupakan teknik mengatur jarak antar benih pada saat penanaman.

"Itu untuk mengurangi kelembaban, terus memudahkan penyemprotan kalau ada hama".

Kisah Tragis Para Korban Lakalantas di Pringsewu, Kaki Diamputasi hingga Kehilangan Cucu

"Upaya tersebut dilakukan selain dengan penggiliran atau mengganti varietas tanaman padi," terangnya.

Heri menyatakan, cuaca menjadi faktor pendukung berkembang biaknya wereng yang mengakibatkan populasinya meningkat pesat.

"Hujan panas itu mempercepat penetasan telur dan perkembangan wereng," ujarnya.

Pemicu lainnya adalah varietas tanaman padi yang ditanam petani tidak pernah berganti.

Diketahui sudah sejak 20 tahun petani di Pringsewu menggunakan varietas padi Ciherang. (*)

Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved