Penyesalan Ustadz Abdul Somad, Tidak Lakukan Ini Sebelum Ibunda Meninggal Dunia
Penyesalan Ustadz Abdul Somad, Tidak Lakukan Ini Sebelum Ibunda Meninggal Dunia
Menurut UAS, ibunya dari Maghrib ke Isya duduk di sajadah.
"Tak ada tv tak ada hape. Nanti habis isya dia baru makan. Habis itu dia tidur. Lima jam dia tidur, jam 2 dia bangun. Tahajjud, witir. Buku zikirnya tebal. Habis itu baru dia mandi sebelum Subuh," kata UAS.
"Kalau Senin Kamis, dia puasa. Makanya meninggalnya selesai makan sahur. Habis makan sahur sempat dia nengok Youtube ceramah saya. Di depan saya dia tak pernah nengok ceramah saya, rupanya pas saya pergi ditontonnya saya," lanjut UAS.
UAS menceritakan, setelah selesai mandi, ibunya merasa sakit kepala.
"Habis mandi berwudhu mau salat Subuh. Makin sakit. Jatuh dia tak sadarkan diri, dibawa ke rumah sakit. Makin lemah jantungnya, kemudian meninggal," lanjut UAS.
Ustadz Abdul Somad bercerita, suatu waktu ibunya pernah ditanya mengenai doa apa yang dibawa HJ Rohana untuk UAS.
"Apa doamu untuk anakmu? Dulu waktu dia di mesir di maroko 100 kali anakku kubacakan fatihah tiap malam. Sekalipun tak pernah dia cerita ke saya," lanjut UAS.
"Patutlah saya di mesir tak pernah sakit tak pernah demam. Di Maroko sehat. Rupanya doanya ya Allah. Bangga saya dengan Emak saya," paparnya.
Kebanggaan Ustadz Abdul Somad dengan ibundanya ditunjukkan dengan membawa emaknya kemana-mana.
Apa yang menjadi keinginan ibundanya selalu ditunaikan.
"Saya paling benci, paling marah menengok orang ketika emaknya meninggal barulah mencakar dinding. Kalau menengok itu rasa mau saya hantukkan kepalanya. Dulu waktu dia hidup kenapa tak kau kasi? Dah meninggal barulah kau. Waktu idup tu lah kau senangkan dia. Waktu hidup tu supaya kau tak menyesal," kata UAS.
Pada akhir ceramahnya, Ustadz Abdul Somad mengatakan, orangtua seperti Quran buruk.
Dibaca tak terbaca, dibuang berdosa. Jadi biarkan sajalah sampai masanya hilang juga dia.
"Saat dia hilang itulah baru kau berkata andai dia ada. Andai kubiarkan dulu dia merepek, andai kuturut dulu cakapnya. Ada guna menyesal?," kata UAS.
"Ada yang yang Ustadz kesalkan? Nggak. Apa yang dia minta kukasi. Kenapa dikasi? Supaya aku tak menyesal. Tapi namanya manusia tentu. Kalau diurut-urut balik, apalah yang kesal?," kata UAS
"Satu kesal. Sebelum pergi itu tak saya peluk dia. Mustinya dipeluk kuat-kuat. Dicium dia. Makanya kalau masih hidup emak kalian peluk dia. Sebelum pergi itu peluk dia. Cium keningnya. Supaya tak menyesal," kata UAS.
"Tak bisa saya lanjutkan, terima kasih," pungkas UAS.
Simak selengkapnya dalam video berikut:
(Tribun Pontianak)
Artikel ini telah dipublikasikan di Tribun Pontianak dengan judul "Ustadz Abdul Somad Tak Mampu Lanjutkan Ceramah Saat Kenang Ibunya, "Satu Hal yang Bikin Saya Kesal"