Berita Lampung Terpopuler

Berita Lampung Terpopuler Hari Sabtu, 23 Maret 2019 - Tewasnya Pegawai UNM Hingga Bayi Gopay

Berita Lampung Terpopuler Hari Sabtu, 23 Maret 2019 - Pembunuhan Pegawai UNM Hingga Bayi Gopay

Penulis: Daniel Tri Hardanto | Editor: Heribertus Sulis
tribun timur
Kencan Terakhir Siti Zulaeha Sebelum Dibunuh Dosen UNM dalam Mobil Daihatsu Terios 

Pada acara ceramah itu, Ustadz Abdul Somad menangis dan tak mampu melanjutkan ceramahnya karena mengenang ibunda.

Suara Ustadz Abdul Somad bergetar saat bercerita hal yang tak dilakukannya di pertemuan terakhir bersama sang ibunda.

Ustadz Abdul Somad menceritakan, ada 4 hal yang beliau teladani dari sosok ibunda, yaitu: rajin sedekah kepada orang lain, suka bercerita kepada anak, tidak meninggalkan ibadah, dan memperhatikan pendidikan anak.

Mengawali ceramahnya, Ustadz Abdul Somad menyampaikan, dalam hadits Rasullah SAW mengabarkan orang yang sudah meninggal sebut baik-baiknya.

"Yang tak baiknya, yang pernah menginggung perasaan, menyakiti hati maukah bapak ibu memaafkan silap salah mak saya?," kataUstadz Abdul Somad mengawali ceramahnya, yang diunggah channel Youtube Tafaqquh.

"Dah. Mudah-mudahan diringankan Allah azabnya, dilapangkan Allah kuburnya," kata UAS.

Ustadz Abdul Somad mengatakan, hal pertama yang sering dilakukan ibunya adalah bersedekah.

Dua kali setahun ibunya datang ke Silau Laut untuk memberikan sedekah.

"Dia kesini setahun dua kali. Hanya untuk kenduri saja. Saya bilang sama dia, Mak aku tak sanggup datang ke Silau, jauh. Naik mobil 12 jam, naik pesawat, barang yang mau dibawa banyak. Penuh mobil," kata UAS.

"Jadi aku hanya sanggup mengantar Emak setahun sekali saja. Seminggu menjelang puasa, yang lain aku tak sanggup. Kata Adik saya begitu juga," lanjut UAS.

Berita selengkapnya

5. Permintaan Terakhir Roni Sebelum Dihabisi Marlin dan 5 Temannya, Mayatnya Ditemukan di Hutan

Cara sadis Marlin Sinambela alias Mabeos dan 5 temannya menghabisi Roni Friska Hasibuan terungkap saat ekspose yang digelar oleh Polresta Barelang di Mapolresta Barelang, Jumat (22/3/2019).

Banyak fakta-fakta terungkap bagaimana para pelaku secara sadis menyiksa dan menghabisi nyawa Roni.

Salah satunya, pengakuan Marlin yang tak lain adalah otak pelaku pembunuhan Roni terkait permintaan terakhir Roni sesaat sebelum akhirnya menghembuskan nafas terakhirnya usai dibuang di hutan di kawasan Tiban Permai, Sekupang, Batam.

Menurut Kapolresta Barelang, Kombes Pol Hengki, kepada polisi, pelaku mengatakan, saat dibuang dalam kondisi sekarat, korban sempat meminta pada pelaku untuk melepaskan ikatan tanganya.

Namun hal itu tidak ditanggapi oleh pelaku.

Marlin justru mengambil sebuah besi dan memukul kepala korban hingga korban terdiam.

Akibat pukulan itu, korban akhirnya meninggal dunia dan Mabeos kembali ke Baloi Kolam seolah tidak terjadi apa-apa.

Jalani Rekonstruksi, 2 Tersangka Pembunuhan Caleg Reki Nelson Peragakan 29 Adegan

Pembunuhan yang tergolong sadis tersebut bermula saat pelaku menangkap basah chat istri pelaku dengan korban lewat Facebook.

Menurut pelaku, dalam chat itu ada percakapan yang memanggil Mama dan Papa.

Melihat hal itu, darah Mabeos mendidih, ia mendesak Istrinya untuk mempertemukannya dengan Roni.

Karena didesak dan ditelpon Mabeos, akhirnya Roni datang ke Baloi Kolam bertemu dengan Mabeos.

Di sana terjadi percakapan dan akhirnya Mabeos marah dan memukul Roni.

Selain itu, teman-teman Mabeos yang berada disana ikut membantu Mabeso memukul korban hingga korban sekarat.

"Nah di beberapa tempat itu mereka pukul. kejadiannya tanggal 18 malam, dia dipukul habis-habisan oleh para pelaku ini," tegas Hengki lagi.

Roni disiksa habis-habisan oleh enam pelaku. Bahkan kemaluan Roni dipijak oleh Mabeos yang sangat kesal melihat perselingkuhan Roni dan istrinya.

Berita selengkapnya

(Tribunlampung.co.id/Daniel Tri Hardanto)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved