Berita Lampung Terpopuler

Berita Lampung Terpopuler Hari Sabtu, 23 Maret 2019 - Tewasnya Pegawai UNM Hingga Bayi Gopay

Berita Lampung Terpopuler Hari Sabtu, 23 Maret 2019 - Pembunuhan Pegawai UNM Hingga Bayi Gopay

Penulis: Daniel Tri Hardanto | Editor: Heribertus Sulis
tribun timur
Kencan Terakhir Siti Zulaeha Sebelum Dibunuh Dosen UNM dalam Mobil Daihatsu Terios 

Berita Lampung Terpopuler Hari Sabtu, 23 Maret 2019 - Tewasnya Pegawai UNM Hingga Bayi Gopay

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Berita Lampung terpopuler hari Sabtu, 23 Maret 2019.

Kasus pembunuhan pegawai UNM menjadi perhatian utama di laman Tribunlampung.co.id, Sabtu, 23 Maret 2019.

Selain itu, ada berita bayi di Lampung yang diberi nama Gopay.

Berikut lima berita Lampung terpopuler di Tribunlampung.co.id hari Sabtu, 23 Maret 2019:

1. Kencan Terakhir Siti Zulaeha Sebelum Dibunuh Dosen UNM dalam Mobil Daihatsu Terios

Kasus kematian Siti Zulaeha Djafar (40), pegawai Universitas Negeri Makassar (UNM) terus dikembangkan polisi.

Siti Zulaeha Djafar tewas diduga dibunuh Wahyu Jayadi (44), dosen UNM, berdasarkan hasil pengembangan kasus oleh polisi dari Unit Resmob pada Ditreskrimum Polda Sulsel dan Polres Gowa.

Mayat Siti Zulaeha Djafar ditemukan warga, Jumat (22/3/2019), sekitar pukul 10:00 Wita, di Jalan Poros Japing, depan gudang di kompleks perumahan Bumi Zarindah Permai, Dusun Japing, Desa Sunggumanai, Kecamatan Pattalassang, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan.

Setelah penemuan mayat Siti Zulaeha, polisi dari Resmob Polda Sulsel melakukan prarekonstruksi.

Selain itu, di RS Bhayangkara, Makassar, dilakukan otopsi.

Awalnya Dikira Bunuh Diri, Istri Pejabat Tewas di Mobil Terlacak Bersama Dosen Bergelar Doktor

Dari hasil prarekonstruksi itu, polisi menemukan adanya sejumlah fakta terkait pembunuhan terhadap Siti Zulaeha Djafar, antara lain luka lebam bekas cekikan di leher korban yang ditutupi seat belt serta bekas benturan benda tumpul di pipi dan kepala.

Selain itu, ada luka bekas cakar di lengan Wahyu Jayadi yang teridentifikasi sebagai terduga pelaku.

Siti Zulaeha Djafar diduga dicakar saat dicekik Wahyu Jayadi.

Berita selengkapnya

2. Wanita Ini Minta Rp 20 Juta ke Suaminya, Terungkap untuk Sewa Pembunuh Habisi Sang Suami

Pengusaha tembakau dan pupuk asal Temanggung Jawa Tengah, Tjipng Boen Siong (64) tewas dibunuh oleh istrinya sendiri, Nurtafia (30) dengan menyewa pembunuh bayaran.

Tidak sendiri, pembunuhan yang dilakukan oleh Nurtafia ternyata dilakukan bersama dengan selingkuhannya, yang merupakan seorang anggota polisi, Brigadir Permadi.

Diincar Pembunuh, Soekarno Dikawal 20 Gangster Yakuza Saat ke Jepang

Dikutip TribunWow.com dari TribunJateng, pelaku Nurtafia membayar pembunuh bayaran menggunakan uang Rp 20 juta yang diminta Nurtafia pada korban, yang merupakan suaminya sendiri.

Fakta tersebut terungkap berdasarkan keterangan yang dilontarkan oleh Kasatreskrim Polres Temanggung, AKP Dwi Haryadi, Kamis (21/3/2019).

Dijelaskan oleh AKP Haryadi, mendapatkan uang sebesar Rp 20 juta pada korban, keduanya langsung menyewa pembunuh bayaran yang bernama Indarto dan seorang lainnya yang berinisial A.

"Atas aksinya, Indarto dan A mendapat imbalan Rp 20 juta. Uang itu atas pemberian Nurtafia, yang diambil dari korban," ungkap Haryadi.

Berita selengkapnya

3. Viral Bayi Xiaomi dan Bayi Gopay asal Lampung, Terungkap Fakta dan Kekhawatiran Orangtua

Dua orang bayi asal Lampung sempat menjadi viral setelah diberi nama yang identik dengan dunia digital, yaitu bayi Xiaomi dan bayi Gopay.

Kedua bayi asal Lampung tersebut, yaitu bayi Xiaomi dan bayi Gopay, memang tidak dilahirkan bersamaan, dan viral pada waktu yang berbeda.

Nama bayi Xiaomi lebih dulu viral pada 2018.

Sementara, nama bayi Gopay viral pada Maret 2019.

Apa alasan orangtua bayi Xiaomi dan bayi Gopay memberikan nama anak mereka yang identik dengan dunia digital?

Yuk, simak fakta-fakta yang terungkap bayi asal Lampung bernama Xiaomi dan Gopay.

Viral Bayi Xiaomi di Lampung, Ini yang Dilakukan Presiden Xiaomi di China

Fakta Bayi Xiaomi

Produk Xiaomi telah dikenal bagi pencinta gadget dunia.

Pasalnya, perusahaan asal China tersebut beberapa kali membesut produk keren dengan harga murah.

Bahkan konon, harga yang ditawarkan produk besutan Xiaomi terlalu murah dan membunuh pasaran ponsel sekelasnya.

Namun, hal itu tak menjadi masalah yang berarti bagi pencinta Xiaomi dari seluruh dunia.

Berbicara masalah pencinta Xiaomi, seberapa cintakah kamu dengan produk yang satu ini?

Apakah kamu sama seperti Fredi Yana, yang memberi nama anak perempuannya dengan nama Xiaomi?

Pengguna Twitter Tanah Air dihebohkan dengan fakta mengenai bayi asal Lampung yang diberi nama Xiaomi.

Kisah itu pun menjadi viral di media sosial.

Berita selengkapnya

4. Penyesalan Ustadz Abdul Somad, Tidak Lakukan Ini Sebelum Ibunda Meninggal Dunia

Ada satu penyesalan Ustadz Abdul Somad sebelum sang ibunda meninggal dunia.

Ibunda Ustadz Abdul Somad meninggal dunia ketika Ustadz Abdul Somad sedang ceramah di Madura, Jawa Timur.

Biarpun mengetahui ibunda sudah tiada, Ustadz Abdul Somad tetap melanjutkan ceramahnya.

Ustadz Abdul Somad mengisi ceramah acara takziah malam ke 3 kematian Ibunda di kampung halaman Ustadz Abdul Somad di Desa Silau Laut, Silolama, Asahan, Sumatera Utara, 21 Maret 2019.

Meninggal Dunia di Pekanbaru, Ibunda Ustaz Abdul Somad Akan Dimakamkan di Sumatera Utara

Pada acara ceramah itu, Ustadz Abdul Somad menangis dan tak mampu melanjutkan ceramahnya karena mengenang ibunda.

Suara Ustadz Abdul Somad bergetar saat bercerita hal yang tak dilakukannya di pertemuan terakhir bersama sang ibunda.

Ustadz Abdul Somad menceritakan, ada 4 hal yang beliau teladani dari sosok ibunda, yaitu: rajin sedekah kepada orang lain, suka bercerita kepada anak, tidak meninggalkan ibadah, dan memperhatikan pendidikan anak.

Mengawali ceramahnya, Ustadz Abdul Somad menyampaikan, dalam hadits Rasullah SAW mengabarkan orang yang sudah meninggal sebut baik-baiknya.

"Yang tak baiknya, yang pernah menginggung perasaan, menyakiti hati maukah bapak ibu memaafkan silap salah mak saya?," kataUstadz Abdul Somad mengawali ceramahnya, yang diunggah channel Youtube Tafaqquh.

"Dah. Mudah-mudahan diringankan Allah azabnya, dilapangkan Allah kuburnya," kata UAS.

Ustadz Abdul Somad mengatakan, hal pertama yang sering dilakukan ibunya adalah bersedekah.

Dua kali setahun ibunya datang ke Silau Laut untuk memberikan sedekah.

"Dia kesini setahun dua kali. Hanya untuk kenduri saja. Saya bilang sama dia, Mak aku tak sanggup datang ke Silau, jauh. Naik mobil 12 jam, naik pesawat, barang yang mau dibawa banyak. Penuh mobil," kata UAS.

"Jadi aku hanya sanggup mengantar Emak setahun sekali saja. Seminggu menjelang puasa, yang lain aku tak sanggup. Kata Adik saya begitu juga," lanjut UAS.

Berita selengkapnya

5. Permintaan Terakhir Roni Sebelum Dihabisi Marlin dan 5 Temannya, Mayatnya Ditemukan di Hutan

Cara sadis Marlin Sinambela alias Mabeos dan 5 temannya menghabisi Roni Friska Hasibuan terungkap saat ekspose yang digelar oleh Polresta Barelang di Mapolresta Barelang, Jumat (22/3/2019).

Banyak fakta-fakta terungkap bagaimana para pelaku secara sadis menyiksa dan menghabisi nyawa Roni.

Salah satunya, pengakuan Marlin yang tak lain adalah otak pelaku pembunuhan Roni terkait permintaan terakhir Roni sesaat sebelum akhirnya menghembuskan nafas terakhirnya usai dibuang di hutan di kawasan Tiban Permai, Sekupang, Batam.

Menurut Kapolresta Barelang, Kombes Pol Hengki, kepada polisi, pelaku mengatakan, saat dibuang dalam kondisi sekarat, korban sempat meminta pada pelaku untuk melepaskan ikatan tanganya.

Namun hal itu tidak ditanggapi oleh pelaku.

Marlin justru mengambil sebuah besi dan memukul kepala korban hingga korban terdiam.

Akibat pukulan itu, korban akhirnya meninggal dunia dan Mabeos kembali ke Baloi Kolam seolah tidak terjadi apa-apa.

Jalani Rekonstruksi, 2 Tersangka Pembunuhan Caleg Reki Nelson Peragakan 29 Adegan

Pembunuhan yang tergolong sadis tersebut bermula saat pelaku menangkap basah chat istri pelaku dengan korban lewat Facebook.

Menurut pelaku, dalam chat itu ada percakapan yang memanggil Mama dan Papa.

Melihat hal itu, darah Mabeos mendidih, ia mendesak Istrinya untuk mempertemukannya dengan Roni.

Karena didesak dan ditelpon Mabeos, akhirnya Roni datang ke Baloi Kolam bertemu dengan Mabeos.

Di sana terjadi percakapan dan akhirnya Mabeos marah dan memukul Roni.

Selain itu, teman-teman Mabeos yang berada disana ikut membantu Mabeso memukul korban hingga korban sekarat.

"Nah di beberapa tempat itu mereka pukul. kejadiannya tanggal 18 malam, dia dipukul habis-habisan oleh para pelaku ini," tegas Hengki lagi.

Roni disiksa habis-habisan oleh enam pelaku. Bahkan kemaluan Roni dipijak oleh Mabeos yang sangat kesal melihat perselingkuhan Roni dan istrinya.

Berita selengkapnya

(Tribunlampung.co.id/Daniel Tri Hardanto)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved