Berita Lampung Terpopuler Hari Minggu, 24 Maret 2019 - Terkuaknya Misteri Bos Badak Lampung FC
Berita Lampung Terpopuler Hari Minggu, 24 Maret 2019 - Terkuaknya Misteri Bos Badak Lampung FC
Penulis: Daniel Tri Hardanto | Editor: Heribertus Sulis
Berita Lampung Terpopuler Hari Minggu, 24 Maret 2019 - Terkuaknya Misteri Bos Perseru Badak Lampung FC
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Berita Lampung terpopuler hari Minggu, 24 Maret 2019.
Berita Lampung terpopuler pada Minggu, 24 Maret 2019 kemarin, di antaranya, soal terkuaknya sosok bos Perseru Badak Lampung FC.
Ada pula Bupati Lampung Timur Nunik makan hanya menghabiskan Rp 94 ribu.
Berikut lima berita Lampung terpopuler, Minggu, 24 Maret 2019:
1. Sosok MGP Pemilik Perseru Badak Lampung FC Terungkap
Akhirnya, teka-teki seputar sosok pemilik Perseru Badak Lampung FC terungkap.
Selama ini pria misterius itu selalu disebut dengan inisial MGP.
Usut punya usut, ternyata dia adalah Marco Gracia Paulo.
Dialah aktor di balik akuisisi Perseru Serui menjadi Perseru Badak Lampung FC.
• CEO Perseru Badak Lampung FC Akhirnya Bersuara: Kami Akan Buat Lampung Berjaya
Klub asal Papua yang berlaga di Liga 1 Indonesia ini diambil alih oleh MGP setelah mengalami masalah finansial.
Menariknya, sosok Marco Gracia Paulo sebagai CEO Perseru Badak Lampung FC terungkap saat penandatanganan kontrak dengan pemain asal Lampung Dalmiansyah Matutu.
Dalam foto yang diposting akun Instagram @badaklampung_fc, terlihat Matutu didampingi dua petinggi Perseru Badak Lampung FC.
2. Bupati Lampung Timur Nunik Makan Sate, Ayam Bakar, dan Soto 6 Orang Cuma Bayar Rp 94 Ribu, Di Mana?
Bupati Lampung Timur Chusnunia Chalim atau Nunik punya kisah menarik. Ia bersama suami, Erry Ayudhiansyah, adik-adik dan keluarga lainnya yang jumlahnya total 6 orang, singgah makan di sebuah rumah makan.
Mereka pun menikmati makanan nikmat seperti sate, ayam bakar, hingga soto ayam. Tentu termasuk krupuk, es jeruk, dan minuman air mineral untuk masing-masing. Berapa yang harus mereka bayar?
Kisah itu tayang di akun Instagram pribadi Bupati Chusnunia Chalim atau Nunik, @noenia_ch, Sabtu 23 Maret 2019 malam.
• Berita Lampung Terpopuler Hari Sabtu, 23 Maret 2019 - Tewasnya Pegawai UNM Hingga Bayi Gopay
Diperlihatkan tayangan video Nunik, yang akan dilantik menjadi Wakil Gubernur Lampung pada Juni 2019, merekam seorang anggota keluarganya sedang membayar tagihan makanan kepada pemilik rumah makan.
Baik Nunik dan keluarganya yang lain sontak kaget ketika mengetahui jumlah yang harus dibayar.
"Berapa? Waww... Soto, ayam bakar, sate, cuma segitu?" begitu suara Nunik terdengar dalam video. "Kita pindah ke sini aja, yuuk," katanya.
Untuk semua makanan itu, dengan porsi untuk 6 orang, ternyata mereka hanya membayar Rp 94.500.
Harga semurah itu adanya di mana? Ternyata di Klaten, Jawa Tengah.
3. Resmi Jadi Tersangka, Dosen UIN Diduga Cabuli Mahasiswi Ditahan Polda Lampung
SH, oknum dosen Fakultas Ushuluddin UIN Raden Intan Lampung, akhirnya menyandang status tersangka dan langsung ditahan.
SH menjadi tersangka kasus dugaan tindak asusila.
Dengan statusnya tersebut, SH saat ini sudah dijebloskan ke penjara oleh Subdit IV Renakta Ditreskrimum Polda Lampung.
• Polda Lampung Akan Periksa Lagi Oknum Dosen UIN Lampung
Direktur Reskrimum Polda Lampung Kombes Pol Bobby Marpaung mengatakan, penetapan SH sebagai tersangka sudah berlaku sejak Kamis, 21 Maret 2019.
"Statusnya dinaikkan menjadi tersangka dalam gelar (perkara)," ungkap Bobby, Minggu, 24 Maret 2019.
Bobby menuturkan, saat ini yang bersangkutan sudah ditahan.
"Sudah," ujar dia singkat.
Sementara itu, Kasubdit IV Renakta Ditreskrimum Polda Lampung AKBP Ketut Seregig mengatakan, SH ditahan setelah menjalani pemeriksaan lanjutan, Jumat, 22 Maret 2019.
"Kemarin (Jumat) dilakukan pemeriksaan sebagai tersangka sampai pukul 20.00 WIB," ungkapnya.
4. Kejar Mantan Istrinya yang Sembunyi tapi Tak Dapat, Pria Bacok Satu Keluarga di Dalam Rumah
Satu keluarga di Jalan Pancing, Kota Medan, Sumatera Utara dibacok secara membabi buta dengan sebilah parang, Sabtu (23/3/2019)
Akibat pembacokan ini tiga orang yaitu Ngatimi (60), Mita/Paramita Susanti (25) dan Riki/Riki Prapanca (23) terpaksa dilarikan ke rumah Sakit Haji, Sumatera Utara untuk mendapat perawatan.
Informasi yang dihimpun Tribun Medan, bahwa pelaku bernama Sahrul Ahmad dan sudah ditangkap oleh Polisi.
Sharul adalah mantan suami dari Dina, putri Ngatimi.
Sharul Ahmad melakukan pembacokan saat dia datang ke rumah Ngatimi untuk mencari mantan istrinya, yang dia duga berada di rumah Ngatimi.
Namun saat Sharul datang memeriksa tidak menemukan mantan istrinya, dan seketika itu menggila dan membacok Natemi yang baru siap salat dan ngaji.
Usai membacok Ngatimi, Sahrul kembali membacok Riki yang sedang tiduran.
Melihat hal ini Mita mencoba menolong ibunya dan adeknya, hingga Sahrul pun membacok Mita juga.
Salah seorang keluarga yang merupakan keponakan korban, Ari menjelaskan awalnya pelaku mencari mantan istri yang dikiranya berada di rumah ibu Natemi.
"Pelaku membawa tas yang berisi parang dan sejenisnya. Saat di rumah pelaku tidak menemukan mantan istrinya, entah kenapa ia langsung membabi buta membacok keluarga saya," ujarnya.
Saat itu, sambung Ari, ibunya tersebut baru saja usai salat dan mengaji.
"Kalau Riki sepupu saya itu saat kejadian sedang tiduran. Untuk Mita saat kejadian melihat ibunya dibacok pelaku. Dan pelaku diduga juga mengibaskan parang kepada Riki dan Mita," katanya.
5. Misteri Munculnya Mayat-mayat ke Permukaan dan Virus Berusia 30 Ribu Tahun di Gunung Everest
Fenomena alam menakjubkan terjadi di Gunung Everest.
Semakin parahnya pemanasan global menyebabkan mencairnya lapisan es dan gletser di Gunung Everest.
Akibatnya, apa pun yang tertimbun di bawah es Gunung Everest mulai bermunculan ke permukaan.
Mulai dari mayat-mayat para pendaki hingga virus kuno berusia puluhan ribu tahun.
Menurut operator ekspedisi Himalaya, sedikitnya ratusan pendaki telah tewas sejak tahun 1990-an saat mencoba mendaki Gunung Everest.
Sebagian besar mayat diyakini masih terkubur di bawah salju.
Sekarang, berkat gletser yang mencair karena perubahan iklim, semua yang terkubur di bawah es mulai muncul ke permukaan.
• 5 Fakta Menarik Gunung Everest, Salah Satunya Masih Tumbuh 4 Milimeter per Tahun
"Karena pemanasan global, lapisan es dan gletser mencair dengan cepat," kata Ang Tshering Sherpa, mantan presiden Asosiasi Pendaki Gunung Nepal.
Masyarakat setempat pun masih berjibaku mengatasi masalah ini.
Pasalnya, pemerintah Nepal juga tidak tahu bagaimana cara menanganinya.
Masyarakat akhirnya memilih mengambil tindakan dengan membawa turun sebagian besar jenazah ke kota.
Namun, ini tidak bisa dilakukan untuk semua jenazah.
Sebab perlu biaya tak sedikit untuk mengurus mereka, antara 40.000-80.000 dolar AS (sekitar Rp 572 juta-Rp 1,145 miliar).
(Tribunlampung.co.id/Daniel Tri Hardanto)