Canggih, 2 Pembobol ATM asal Tanggamus Lampung Bisa Matikan Mesin Uang Pakai Remote Control
Canggih, 2 Pembobol ATM asal Tanggamus Lampung Bisa Matikan Mesin Uang Pakai Remote Control
Penulis: Tri Yulianto | Editor: Heribertus Sulis
Canggih, 2 Pembobol ATM asal Tanggamus Lampung Bisa Matikan Mesin Uang Pakai Remote Control
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, TANGGAMUS - Kasus pembobolan ATM bank kembali terjadi. Kali ini pelakunya adalah dua warga Tanggamus, Lampung yang ditangkap melakukan aksi bobol ATM di Kepulauan Riau.
Modus pelaku saat membobol ATM terbilang canggih yakni dengan cara mematikan mesin uang menggunakan remote control.
Dua pembobol ATM asal Tanggamus yang membobol ATM di Kepulauan Riau berhasil ditangkap tim gabungan.
Dua tersangka yang ditangkap yakni Melki Septian (27) warga Pekon Balak Wonosobo, dan Parlin (33) warga Pekon Gunung Doh, Bandar Negeri Semuong, Tanggamus.
Pembobol mesin ATM itu diringkus di Bandar Lampung dan Tanggamus secara terpisah.
Kasat Reskrim Polres Tanggamus AKP Edi Qorinas, mewakili Kapolres Tanggamus AKBP Hesmu Baroto mengatakan, tim gabungan terdiri anggota Tekab 308 Polres Tanggamus, Polda Lampung dan Polresta Barelang Polda Kepri.
Keduanya bisa ditangkap hasil pengembangan.
• Saat Tengok CCTV, Satpam Bank Pergoki Oknum Polisi Ganjal Mesin ATM di Lampung
• Kronologis Guru Bela Diri Cabuli Muridnya, Sempat Tenangkan Ibu Korban Tapi Kini Menghilang
• Dibantu Seorang Teman, Gadis 18 Tahun Melahirkan di Pinggir Jalan di Lampung, Bermodal Gunting Kuku
"Tim awalnya menangkap Melki Septiawan di Jalan Purnawirawan Langkapura, Bandar Lampung, Minggu 7 April 2019.
Kemudian dilanjutkan pengembangan dan berhasil menangkap Parlin Bandar Negeri Semong, Tanggamus," kata Edi.
Sementara berdasarkan keterangan Kanit Jatanras Polresta Barelang Inspektur Satu Feri, dasar penangkapan kedua tersangka yakni laporan polisi, nomor LP/B-281/III/2019/SPKT/Kepri/Resta Barelang, 29 Maret 2019 dan DPO/03/I/2018, 19 Januari 2018.
Para pelaku membobol ATM di Pasar Bontania II, lalu di SPBU Nongsa Top 100 Tembesi, Kampus Unrika II Kota Batam.
Pelapornya Asdiyanto, karyawan BUMN, warga Perum Mediterania Batam, Kepulauan Riau.
Dari sejumlah pembobolan tersebut, kerugian pihak bank Rp 199.650.000.
Para pelaku melakukan kejahatannya dengan cara menarik uang dengan tidak wajar.