Beredar Akun Facebook Palsu Bupati Lampung Utara Minta Sumbangan untuk Panti Asuhan
Beredar akun palsu Bupati Lampung Utara Agung Ilmu Mangkunegara dan istri, Endah Kartika Prajawati.
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Beredar akun palsu Bupati Lampung Utara Agung Ilmu Mangkunegara dan istri.
Masyarakat Lampung harus semakin berhati-hati dalam memanfaatkan media sosial.
Tak sedikit akun palsu media sosial yang beredar memanfaatkan nama-nama pejabat publik guna mengeruk keuntungan.
Terbaru, beredar akun palsu media sosial Facebook yang mengatasnamakan Bupati Lampung Agung Ilmu Mangkunegara.
Juga ada akun palsu Facebook menggunakan nama sang istri, Endah Kartika Prajawati.
Akun palsu tersebut mencomot nama, foto, serta kegiatan bupati Agung dan juga sang istri.
Bahkan, pemilik akun palsu ini tak segan-segan meminta uang kepada para para pejabat dan pengusaha.
Kepala Dinas Komunikasi dan Informasi Informasi Kabupaten Lampung Utara, Sanny Lumi, kepada Tribunlampung.co.id, Rabu (10/4), menjelaskan, saat ini ada dua akun Facebook palsu.
• Mengapa Banyak Muncul Akun Palsu di Medsos Setelah Bencana? Ternyata Ada Oknumnya
• Facebook Tutup 583 Juta Akun Palsu Pembuat Konten Berbahaya dan Berbau Seksual
Pertama yang mengatasnamakan Bupati Lampung Utara Agung Ilmu Mangkunegara, dan kedua mengatasnamakan istrinya, Endah Kartika Prajawati.
Akun palsu Facebook tersebut sudah mencoba meminta pertemanan dengan beberapa orang.
Padahal, Bupati Lampung Utara Agung Ilmu Mangkunegara tidak pernah memiliki akun Facebook.
"Kalau punya Ketua Tim Penggerak PKK Lampung Utara, Endah Kartika Prajawati, juga tidak benar, itu akun palsu," jelasnya.
Sanny menuturkan, pengguna akun palsu atas nama bupati tersebut sampai meminta transfer sejumlah uang kepada para korbannya.
Sanny meminta kepada warga agar tidak terpancing atau menjadi korban dari akun palsu FB tersebut.
"Saya sampaikan bahwa akun tersebut adalah akun palsu. Untuk itu segala aktivitas akun tersebut pada media sosial di luar tanggungjawab Agung Ilmu Mangkunegara," katanya.
"Apabila ada aktivitas akun palsu tersebut yang mengarah pada tindakan melanggar hukum dan peraturan perundang-undangan, supaya segera dilaporkan kepada pihak yang berwajib," tegasnya lagi.
Untuk saat ini, pejabat di Lampung Utara belum ada yang terkena tipu daya dari kedua akun FB palsu tersebut.
Sedangkan langkah yang akan diambil oleh Pemkab Lampung Utara akan segera melaporkan hal ini ke Polres Lampung Utara.
Sanny mengatakan, nama baik bupati tercoreng akibat ulah pelaku pembuat akun palsu tersebut.
Nama daerah juga ikut tercoreng, sebab bagaimanapun bupati adalah simbol daerah.
Segera Lapor
Kepala Bagian Hukum Sekretariat Pemerintah Kabupaten Lampung Utara, Hendry, menerangkan, pihaknya akan segera melaporkan akun palsu tersebut.
Sebab, akun palsu tersebut telah merugikan bupati dan istri.
"Kami akan segera melaporkan ke Polres Lampung Utara," tegasnya.
Hendry menuturkan, persoalan tersebut terjadi sekitar Minggu, 7 April 2019, ketika muncul akun palsu menggunakan nama dan foto istri Bupati Lampura, Endah Kartika Prajawati.
Ia terkejut ketika membuka beranda FB miliknya terdapat akun FB atas nama Endah Kartika Prajawati.
Kemudian, tidak berselang lama, ia di-invite oleh akun palsu tersebut.
"Saya sempat terima pertemanannya," jelasnya.
Namun, Hendry menaruh curiga atas isi beranda dari akun tersebut.
Pasalnya beranda FB kosong tidak ada riwayat apapun.
Tidak berhenti sampai di situ, dirinya juga melihat dokumen foto, yang juga tidak ada isinya.
"Saya curiga terus saya tanya ke orang terdekat Ibu Endah. Itu akun palsu jawab mereka," ujarnya seraya mengatakan dirinya langsung menghentikan pertemanan tersebut.
Tidak berhenti di situ, dirinya juga mendapatkan laporan dari salah satu warga bahwa FB messanger milik Bupati Lampung Utara juga diduplikasi.
Bahkan, dalam pesan messenger itu, pelaku meminta sejumlah uang untuk sumbangan dana ke panti asuhan.
Mendapat laporan tersebut, Hendry melakukan konfirmasi dengan orang terdekat Bupati Lampung Utara.
"Ternyata FB Messanger milik Bupati Lampung Utara Agung Ilmu Mangkunegara telah diduplikasi, bukan di-hack atau diretas," ujarnya.
Hasil klasifikasi dari orang terdekat Bupati, pesan FB-nya tidak menggunakan pesan tersebut.
Dan diambil kesimpulan, nama Bupati Lampung Utara Agung Ilmu Mangkunegara juga disalahgunakan oleh orang tidak bertanggungjawab.
Kapolres Lampung Utara AKBP Budiman Sulaksono sudah memerintahkan bagian cybertroops untuk menghilangkan akun FB palsu tersebut.
Sampai saat ini, memang belum ada laporan dari korban akun palsu Bupati Lampung Utara Agung Ilmu Mangkunegara dan istrinya.
"Saya imbau warga dapat melaporkan jika sudah menjadi korban. Nanti akan kami lidik, tentunya pelaku akan dijerat Undang-Undang ITE," jelasnya.
Diretas
Ketua DPRD Lampung Dedi Afrizal juga pernah mengalami kasus serupa.
Akun Dedi diretas oknum tak bertanggungjawab. Melalui akun tersebut, pelaku meminta sejumlah uang kepada teman-teman di akun FB Dedi.
Padahal Dedi Afrizal tidak pernah meminta uang melalui Facebook.
Ia pun mengumumkan kepada seluruh termannya untuk berhati-hati dengan akun Facebook kloning tersebut.
"Hati-hati dengan akun palsu Facebook yang mengatas namakan Dedi Aprizal, selaku Ketua DPRD Provinsi Lampung. Yang asli ada akun yang saya lingkarin warna merah yang saya tandai ini akun aslinya Dedi Afrizal," ujarnya.
Di tahun 2017, Kepala Dinas Komunikasi, Informatika dan Statistik Lampung Ahmad Chrisna Putra juga pernah menjadi korban akun palsu.
Ada akun Facebook yang mengatasnamakan dirinya dan meminta isi pulsa.
"Itu bukan saya. Ada orang yang tidak bertanggungjawab membuat akun FB baru dengan mengatasnamakan saya. Kemudian mengirimkan pesan ke semua teman yang ada di FB saya meminta isi pulsa," kata Chrisna kala itu.
Pria yang akrab disapa Pak CP itu meminta kepada masyarakat yang mengenalnya untuk tidak langsung percaya dengan permintaan orang lain yang mengatasnamakan dirinya.
Saat ditanyakan apakah akan mengambil langkah hukum atas kejadian tersebut, Pak CP mengatakan tidak.
"Ngga lah (ambil langkah hukum). Lagipula akun itu sudah hilang kok. Beberapa jam setelah mengirimkan pesan-pesan itu. Saya mengimbau agar selalu waspada dan tetap kroscek meskipun itu yang meminta saudara sendiri," ucapnya.
(Tribunlampung.co.id)