Pemilu 2019

Caleg Jagoannya Kalah, 2 Pemuda Angkut Kotak Suara Pakai Mobil Lalu Kabur

Caleg Jagoannya Kalah, 2 Pemuda Angkut Kotak Suara Pakai Mobil Lalu Kabur. Begini nasib keduanya

Editor: Safruddin
surya.co.id
Caleg Jagoannya Kalah, 2 Pemuda Angkut Kotak Suara Pakai Mobil Lalu Kabur 

Kotak Suara (Pexels.com)

 
Kotak Suara (Pexels.com)

Dan pihaknya sudah melakukan sejumlah langkah bekerja sama dengan kepolisian dari Polda Jawa Timur.

"Sudah teratasi, kita sudah koordinasi dengan Polda Jawa Timur juga. TPS yang bersangkutan akan tetap berjalan sebagaimana proses dan prosedur yang harus dilakukan. Mudah-mudahan bisa dilokalisir," kata Khofifah diwawancara di Grahadi.

Dikatakan Khofifah, pelaku yang terlibat dalam insiden menggunakan senjata api itu juga sudah berhasil diidentifikasi oleh kepolisian. Sehingga ia berharap bahwa proses Pemilu, terutama di proses perhitungan suara bisa terus berjalan sesuai dengan yang direncakan.

"Mudah-mudahan bisa dilokalisasir. Dan semua berjalan sesuai harapan," tegasnya.

Terjadi aksi bentrokan di Sampang, Rabu (17/4/2019) sekitar pukul 09.45 WIB. Tepatnya, berada di TPS 7 Dusun Tapaan Tengah, Desa Tapaan, Kecamatan Banyuates, Kabupaten Sampang.

Bentrokan ini disebabkan adanya dugaan perampasan mandat saksi oleh salah satu saksi calon legislatif (caleg) partai perserta pemilu.

Hal ini menyebabkan bentrok dua kelompok massa, yang di antaranya membawa senjata tajam hingga senapan api.

Akibatnya, seorang korban menderita luka tembak di bagian tangan sebelah kiri.

Garuda Sudah Diskon Harga Tiket, Menhub Budi Karya Sumadi: Tidak Tulus, Enggak Jujur

Catatan Pemilu 2019 di Provinsi Lampung Kemarin, Mulai dari Kesulitan Melipat hingga Marah di TPS

Mata Najwa Ulas Suara Penentu, Perludem Apresiasi KPU hingga Yunarto Wijaya Bantah Tim Prabowo

Kasus ini pun telah ditangani Polres Sampang.

Selain insiden di Sampang, Gubernur Khofifah juga menyoal tentang insiden di Blitar.

Saat pencoblosan di TPS 16 Kelurahan/Kecamatan Sukorejo ada pemilih menolak jarinya diberi tinta biru dan malah melukai petugas KPPS dengan menyayat leher dan dagu.

Lebih lanjut Khofifah berharap seluruh elemen masyarakat turut menjaga proses Pemilu.

Pasalnya setelah pemungutan suara hari ini, masih panjang proses yang dilakukan.

"Kita semua harus menjaga proses ini, agar demokrasi negara kita menjadi berkualitas aman damai guyub rukun," tegas Khofifah. 

(surya.co.id)

 
Sumber: Surya
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved