Bikin Merinding, Malam-malam Lewat di Lokasi Mutilasi Guru Honorer Ada Suara Jeritan dan Tangisan
Bikin Merinding, Malam-malam Lewat di Lokasi Mutilasi Guru Honorer Ada Suara Jeritan dan Tangisan
Penulis: heri | Editor: Heribertus Sulis
Kemungkinan, pelaku AS atau Aris Sugianto ini kerap didatangi arwah dari korban, guru honorer Budi Hartanto yang dimutilasi tanpa kepala dan dibuang mayatnya ke sungai.
Sejak kejadian itu, warung nasi goreng yang dikelola Aris Sugianto kemudian tutup.
Rekonstruksi pembunuhan di warung

Rekonstruksi mutilasi guru honorer diawali di TKP pembunuhan warung nasi goreng di Desa Sambi, Kecamatan Ringinrejo, Kabupaten Kediri, Rabu (24/4/2019).
Dua tersangka pembunuhan dan mutilasi Aris dan Ajis juga dihadirkan memperagakan sejumlah adegan pembunuhan yang dilakukannya.
Reka ulang di TKP pembunuhan diawali pertemuan korban dan pelaku di warung.
Selanjutnya pelaku dan korban masuk ke dalam ruang kamar untuk melakukan hubungan sesama jenis.
Usai berhubungan sesama jenis terjadi percekcokan yang dilerai oleh tersangka Ajis Prakoso.
Namun keterlibatan Ajis membuat korban marah dan mengambil pisau yang disabetkan ke arah Ajis.
Namun sabetan pisau meleset dan berhasil direbut oleh tersangka Ajis.
Selanjutnya Ajis yang membacok korban mengenai lengan tangan.
Ajis kembali membacok korban mengenai bagian leher yang membuat korban terjatuh.
Selanjutnya tersangka Aris Sugianto yang membekap mulut korban supaya tidak berteriak dengan kain.
Tindakan ini yang mengakibatkan korban tewas karena tidak dapat bernafas.
Selanjutnya kedua pelaku berupaya membuang korban. Supaya tidak dicurigai, korban dimasukkan ke dalam koper.
Namun masalahnya kopernya tidak muat, sehingga muncul ide untuk memenggal kepala korban supaya kopernya dapat ditutup.
Selanjutnya koper dibuang di sungai bawah Jembatan Karanggondang, Kecamatan Udanawu, Kabupaten Blitar.
Sedangkan kepala korban dibungkus plastik dimasukkan karung dibuang di Sungai Ploso Kerep, Desa Bleber, Kecamatan Kras.
(tribunlampung.co.id / surya)