Tak Mampu Selesaikan Tahajud, Aa Gym Ceritakan Detik-detik Sang Ibunda Hadapi Sakratul Maut

Dai kondang Abdullah Gymnastiar atau akrab disapa Aa Gym menceritakan detik-detik sang ibunda saat menghadapi sakratul maut.

Penulis: Wakos Reza Gautama | Editor: wakos reza gautama
YouTube Aagym Official
Aa gym dan Ibunda saat umrah 

"Di masa usia tua nya ini, di balik sakit diabetnya, bangunnya selalu lebih awal dari anak-anaknya untuk tahajud. Aa setiap bangun sudah melihat beliau sudah salat. Semakin hari lebih banyak mengisi waktu membaca Alquran walaupun sebelah matanya sudah tidak bisa melihat karena sakit. Kalau berdoa sangat panjang," ucap dia.

"Sedih sekali tidak bisa mendampingi ibu saat akhir hayat. Saat memandikan saat penguburan. Tapi ini takdir yang harus dijalani. Teringat pada waktu umrah kemarin kamar bersebelahan sehingga saat ini saat di Baitullah sangat sering terbayang," ujar Aa Gym terbata-bata.

Aa Gym mengatakan ada hikmah dari setiap kematian.

Pertama, kata dia, jangan pernah menyia nyiakan kebersamaan.

"Kita tidak pernah tahu kalau kita berpisah apakah akan bertemua lagi atau tidak. Jangan menyianyaiakan saat bersama keluarga, anak, orangtua, sahabat.  Jadikan setiap pertemuan yang terbaik karena belum tentu ada perjumpaan lagi," tuturnya.

Aa Gym menceritakan seperti yang ia alami sekarang.

"K emarin berangkat (umrah) itu pertemuan terakhir. Sekarang Aa membayangkan betapa ibu walaupun menggunakan kursi roda tetap berusaha untuk keluar dari rumah melepas  ingin melihat anaknya walaupun hanya di pintu memaksakan diri. Rupanya itulah tatapan terakhir, lambaian tangan terakhir dan tidak pernah ada lagi kejadian itu di dunia ini karena beliau sudah berada di alam lain," jelasnya.

Kedua, jangan pernah menunda kewajiban karena kita tidak pernah tahu ada kesempatan atau tidak.

"Seketika Allah mengingatkan kewajiban seketika kita jalankan jangan ditunda jangan sampai ajal  memotong kita dari kewajiban," ucap Aa Gym.

Ketiga, kata Aa Gym, jangan menunda untuk tobat karena kita tidak tahu kapan mati.

Menurutnya  yang mengancam hidup kita cuma satu yaitu dosa-dosa kita.

"Kita seperti membesarkan memberi makan terus ular yang ular itu akan memakan kita. Itulah dosa," kata Aa Gym.

Keempat, lanjut Aa Gym, jangan menganggap remeh maksiat karena jangan sampai kita mati berbuat dosa dan maksiat.  

Hindari maksiat jangan sampai kita dimatikan dalam kemaksiatan.

Terakhir, menurut Aa Gym, jadikanlah waktu-waktu yang kita jalani ini hanya kebaikan.

"Mata lihat yang baik, telinga dengar yang baik, mulut bicara yang baik, berbuat yang terbaik dan hati yang baik, hati yang ikhlas," kata dia.

(Tribunlampung.co.id/Wakos Gautama)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved