Berciuman dengan Istri Saat Hendak Berangkat Kerja Apakah Membatalkan Puasa Ramadan

Berciuman dengan Istri Saat Hendak Berangkat Kerja Apakah Membatalkan Puasa Ramadan

Editor: Andi Asmadi
tribunlampung.co.id/dodi kurniawan
Ilustrasi. Apa hukumnya berciuman dengan istri saat hendak berangkat kerja pada puasa Ramadan. 

Nabi SAW tertawa, sehingga terlihat gigi taringnya, dan Beliau bersabda: "Kembalilah ke rumahmu dan berikan kurma itu pada keluargamu". (Hadits Shahih, riwayat al-Bukhari: 1800 dan Muslim: 1870).

3. Mengobati dengan Memasukkan benda ke salah satu dua jalan (qubul dan dubur)

Misalnya pengobatan bagi orang yang sedang mengalami ambeien dan juga bagi orang yang sakit dengan memasang kateter urin, maka dua hal tersebut dapat membatalkan puasa.

4. Muntah secara Sengaja

Jika seseorang muntah tanpa disengaja atau muntah secara tiba-tiba (ghalabah) maka puasanya tetap dihukumi sah selama tidak ada sedikit pun dari muntahannya yang tertelan kembali olehnya.

Jika muntahannya tertelan dengan sengaja maka puasanya dihukumi batal.

5. Keluar Air Mani Sengaja

keluarnya air mani (sperma) disebabkan bersentuhan kulit. Misalnya, mani keluar akibat onani atau sebab bersentuhan dengan lawan jenis tanpa adanya hubungan seksual.

Berbeda halnya ketika mani keluar karena mimpi basah (ihtilam) maka dalam keadaan demikian puasa tetap dihukumi sah.

6. Haid atau Nifas

Mengalami haid atau nifas pada saat puasa.

Selain dihukumi batal puasanya, orang yang mengalami haid atau nifas berkewajiban untuk mengqadha puasanya.

Dalam hal ini puasa memiliki konsekuensi yang berbeda dengan shalat dalam hal berkewajiban untuk mengqadha.

Sebab dalam shalat orang yang haid atau nifas tidak diwajibkan untuk mengqadha shalat yang ia tinggalkan pada masa haid atau nifas.

7. Gila

Gila (junun) pada saat menjalankan ibadah puasa.

Ketika hal ini terjadi pada seseorang di pertengahan melaksanakan puasanya, maka puasa yang ia jalankan dihukumi batal.

8. Murtad (keluar dari Islam)

Murtad adalah keluarnya seseorang dari agama Islam.

Misalnya orang yang sedang puasa tiba-tiba mengingkari keesaan Allah subhanahu wata'ala, atau mengingkari hukum syariat yang sudah menjadi konsensus ulama (mujma' alaih).

Di samping batal puasanya, ia juga berkewajiban untuk segera mengucapkan syahadat serta mengqadha puasanya.

Doa Buka Puasa

Dalam puasa Ramadan, ada bacaan doa berbuka puasa yang umum dibaca.

Selain itu, ternyata, ada doa buka puasa yang biasa dibaca Nabi Muhammad SAW.

Bagaimana doa buka puasa yang biasa dibaca Nabi Muhammad SAW?

Berikut, penjelasan Dekan Fakultas Agama Islam (FAI) Universitas Muhammadiyah Lampung (UML), ustaz Ahmad Luviadi.

Menurut ustaz Ahmad Luviadi, ada bacaan doa buka puasa yang umum berkembang di masyarakat.

"Allaahummalakasumtu wabika amantu wa'ala rizkika aftortu birohmatika yaa arhamarra himiin."

Artinya, Ya Allah karena-Mu aku berpuasa, kepada-Mu aku beriman, kepada-Mu aku berserah, dan dengan rezeki-Mu aku berbuka (puasa) dengan rahmat-Mu Ya Allah Tuhan Maha Pengasih.

Selain doa tersebut, kata ustaz Ahmad Luviadi, ada doa buka puasa yang biasa diucapkan Rasulullah SAW.

"Dzahabadh dhoma-u wabtalatil uruq wa tsabatal ajru Insya Allah."

Artinya, Telah hilang rasa dahaga, dan dan telah basah kerongkongan, serta telah tetap pahala, Insya Allah.

Ustaz Ahmad Luviadi menjelaskan, doa tersebut dibaca setelah berbuka puasa.

"Pengucapannya sebaiknya setelah kita berbuka puasa," kata ustaz Ahmad Luviadi.

"Jadi sebelum berbuka, kita cukup membaca Basmallah, lalu berbuka, dan mengucapkan doa tersebut," lanjutnya.

Ahmad Luviadi menjelaskan, doa tersebut dipanjatkan setelah berbuka puasa berdasarkan isi dari doa tersebut.

"Kalau melihat makna doa itu kan, jika diartikan, "Telah hilang dahagaku." Kalau dibacakan sebelum berbuka puasa, berarti kan maknanya berbeda," ungkap ustaz Ahmad Luviadi.

Dalil Doa Berbuka Puasa Rasulullah SAW

Ahmad Luviadi mengungkapkan, pelafazan doa tersebut berdasarkan hadis yang diriwayatkan Ibnu 'Umar Radhiyallahu 'Anhuma.

Ibnu 'Umar Radhiyallahu 'Anhuma mengatakan, "Adalah Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam apabila berbuka, beliau berdoa Dzahabadh Dzoma'u Wabtallatil `Uruuqu Wa Tsabatal Ajru Insya Allah." (HR Abu Dawud no. 2357, al-Daruquthni, no. 2242).

Syaikh Al-Albani dalam Shahih Abi Dawud no. 2066 menghukuminya sebagai hadis hasan.

Al-Imam al-Daruquthni mengatakan, Isnadnya hasan.
Al-Hakim mengatakan, Ini hadis shahih.

Dan, Al-Hafidz Ibnul Hajar mengatakan, Ini hadis hasan.

Makanan yang Dimakan Saat Berbuka Puasa

Orang yang berpuasa sebaiknya menyegerakan berbuka puasa apabila waktu berbuka sudah tiba.

Ahmad Luviadi menuturkan, Rasulullah SAW menjanjikan kebaikan bagi orang yang menyegerakan berbuka puasa.

Rasullullah SAW bersabda yang artinya, "Orang-orang itu akan selalu berada dalam kebaikan selama mereka menyegerakan buka puasa." (HR. Bukhari, Muslim dan At- Tirmidzi)
Adapun mengenai hidangan berbuka puasa, Ahmad Luviadi mengatakan, ada sejumlah makanan yang dianjurkan dimakan sebagaimana dilakukan Rasulullah SAW.

Ahmad Luviadi mengungkapkan, umat Muslim sebaiknya menyantab ruthob sebagai makanan yang pertama dimakan saat berbuka puasa.

"Ruthob adalah kurma yang sudah matang tetapi warnanya masih cokelat dan basah," kata ustaz Ahmad Luviadi.

Apabila tidak ada ruthob, umat Muslim dianjurkan menyantap kurma matang saat berbuka puasa.

"Kurma itu biasanya kering dan banyak ditemui di toko-toko," ungkap ustaz Ahmad Luviadi.

Jika tidak ada kurma, umat Muslim baru dianjurkan minum air.
"Satu teguk atau dua teguk itu sudah cukup," kata ustaz Ahmad Luviadi.

Menurut Ahmad Luviadi, hal tersebut yang biasa dilakukan Rasulullah SAW.

Setelah berbuka puasa dan salat Magrib, Ahmad Luviadi mengatakan, umat Muslim dianjurkan untuk tidak langsung mengonsumsi makanan berat.

"Agar tubuh tidak kaget setelah berpuasa. Selain agar, tidak mengantuk di waktu salat," kata ustaz Ahmad Luviadi.

Itulah, bacaan doa buka puasa yang biasa dibaca Nabi Muhammad SAW dan bacaan doa buka puasa yang biasa dibaca masyarakat.(tribunlampung.co.id/tama yudha)

Sumber: Tribun Lampung
Tags
puasa
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved