Partinia Terpacu Membumikan Kain Celugam Lampung Barat
Partinia berusaha melestarikan keunikan fesyen khas Kabupaten Lampung Barat agar menjadi daya tarik pariwisata.
Penulis: sulis setia markhamah | Editor: martin tobing
Laporan Wartawan Tribun Lampung Sulis Setia Markhamah
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Perempuan menyukai dunia fesyen kerap memiliki pemikiran inovatif.
Dari pengamatan fesyen itu bisa melahirkan kreativitas yang tidak biasa.
Hal itu memotivasi Partinia, berusaha melestarikan keunikan fesyen khas Kabupaten Lampung Barat agar menjadi daya tarik pariwisata.
Satu caranya, mempromosikan kain motif celugam yang merupakan kain khas Bumi Sekala Bekhak.
Kain ini sesuai warisannya berbentuk potongan-potongan kain dibentuk segitiga berwarna merah, oranye, hitam, dan putih menyatu menjadi motif yang unik.
"Dulu saya berfikir, kenapa warisan budaya yang indah ini tidak dibumikan ke luar, dipasarkan dan menjadi ikon fesyen Lambar," ujar ibu tiga anak ini mengawali ceritanya.
• Tyas Febriana Bilang Barista Itu Tak Boleh Puas Belajar Meracik Kopi
Namun saat itu perempuan yang akrab disapa Mak Cik ini kesulitan mendapatkan orang yang memiliki kemampuan membuat kain celugam.
Belum lagi harganya cukup mahal karena proses pembuatannya hand made.
Produknya pun belum bervariasi, masih sebatas untuk sarung sofa, hiasan dinding khas dan juga busana harga mahal sehingga hanya mampu dibeli kalangan tertentu.
"Tidak banyak yang bisa membuatnya, proses pembuatannya quilting," jelasnya.
Kini dia menggandeng beberapa desainsr Lampung untuk memproduksi motif celugam ke dalam berbagai bentuk karya dan cara.
Tujuannya ingin perempuan Lambar dikenal memiliki selera fesyen yang bagus memanfaatkan warisan leluhur.
• Eva Yuliana Tegas dan Disiplin Bina Atlet Voli Lampung
Harapannya, bisa lebih mudah dipasarkan dan diterima masyarakat luas dengan harga terjangkau.
Untuk itu, alumni FKIP Universitas Lampung ini berupaya menghasilkan produk motif celugam harganya tidak mahal.