Motif Sugeng Bunuh dan Mutilasi Perempuan Misterius, Hasrat Tak Tersalurkan

Polisi Ungkap Motif Sugeng Bunuh dan Mutilasi Perempuan Misterius, Hasrat Tak Tersalurkan

Editor: taryono
surya malang
Motif Sugeng Bunuh dan Mutilasi Perempuan Misterius, Hasrat Tak Tersalurkan 

Hingga kini, identitas korban masih belum teridentifikasi. "Kami masih kesulitan untuk mengidentifikasi korban. Karena sidik jari korban sudah rusak," tandasnya.

Penetapan Sugeng sebagai tersangka pembunuhan juga terkesan berlawanan dengan hasil otopsi korban yang telah disampaikan humas Polda Jatim.

 

Seperti diberitakan sebelumnya, Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Frans Barung Mangera menyebut, korban mutilasi meninggal bukan karena dibunuh tapi karena sakit.

“Untuk sementara korban meninggal karena sakit paru-paru akut yang ini dibuktikan dengan hasil doktoral forensik. Artinya di situ tidak ada pembunuhan sebagaimana yang kita dimaksud,” kata Barung saat ditemui awakmedia di ruangnnya, Kamis (16/5/2019).

Tapi kini Polres Malang kota telah memutuskan dan menetapkan Sugeng sebagai tersangka pembunuhan.

Dalam paparannya Kapolres Malang Kota, AKBP Asfuri mengisahkan proses pembunuhan dan mutilasi yang dilakukan Sugeng pada korban perempuannya.

Asfuri juga menyebut motif pembunuhan dan mutilasi itu adalah nafsu Sugeng untuk berhubungan intim yang tak bisa tersalurkan pada korban.

Kisah ngeri dan ruwet pembunuhan an mutilasi di Pasar Besar Kota Malang itu bermula dari pertemuan Sugeng dengan korban pada tanggal 7 Mei 2019.

Sugeng, terduga pelaku mutilasi di Kota Malang, sesaat setelah ditangkap anggota polisi, Rabu (15/5/2019).
Sugeng, terduga pelaku mutilasi di Kota Malang, sesaat setelah ditangkap anggota polisi, Rabu (15/5/2019). (Polres Malang Kota)

Korban pada saat itu meminta uang kepada Sugeng, akan tetapi Sugeng tidak memilikinya.

Setelah itu Sugeng memberi makan korban hingga korban melahap makanan yang diberikan oleh Sugeng.

Selesai makan, Sugeng kemudian mendekati korban dan mulai meraba-raba korbannya saat berada di Jalan Laksamana Martadinata.

Sugeng kemudian mengajak korban ke parkiran Matahari Pasar Besar atau di TKP.

Sugeng kemudian mengajak korban untuk berhubungan intim.

Diakui Sugeng, pada saat melakukan itu keluar darah dan cairan dari kemaluan korban.

Hingga akhirnya, Sugeng menutup kemaluan korban dengan menggunakan plester.

Perlakuan Sugeng selanjutnya membuat korban pingsan.

Halaman
123
Sumber: Tribun Sumsel
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved