Polisi Tilang Pengendara Motor, Langsung Kaget Saat Lihat Namanya di SIM
Polisi Tilang Pengendara Sepeda Motor, Langsung Kaget Saat Baca Nama di SIM
Dari tangan pria kelahiran Magelang itu muncul Perintah Siasat dan Intruksi Rahasia untuk melakukan perang propaganda terhadap Belanda.
Dengan posisinya yang senior, pemerintah menunjuknya menjadi wakil Panglima Besar Sudirman atau Wakil 1 Kepala Staf Angkatan Perang (KSAP) mulai 21 September 1944-27 Desember 1949.
Pada Juni 1950, Bambang diangkat menjadi Panglima Divisi I/TT V Jawa Timur.
Sosoknya yang bisa diterima semua pihak yang menjadikannya satu-satunya alternatif bagi Presiden Soekarno saat mengangkatnya sebagai KSAD, setelah mencopot AH Nasution yang dianggap mendalangi Peristiwa 17 Oktober.
Bambang menggunakan pendekatan unik khas Indonesia, yaitu musyawarah, untuk menyatukan para perwira TNI yang terbelah akibat Peristiwa 17 Oktober dan menghasilkan Piagam Djogja 1955.
• Tarif Tol Lampung-Palembang Diskon 15% Saat Mudik Lebaran 2019, Ruas Terbanggi-Palembang Gratis
• Tak Hanya Suplai Batu, Andri Bibir Ternyata Juga Menyiapkan Jeriken ke Perusuh di Jakarta
• Unggah Foto-foto Jokowi Bareng Prabowo Diiringi Lagu Kepompong, Seorang Netizen Kirim Pesan Damai
• Terbongkar, Mulan Jameela dan Mantan Suami Ternyata Diberi Rumah Tinggal oleh Maia Estianty
Piagam yang meredam friksi di dalam militer membuat Soekarno yang pada akhirnya mengangkat kembali AH Nasution menjadi KSAD.
Bambang juga yang memprakarsai pencatatan setiap prajurit TNI atau Nomor Registrasi Pusat NRP yang kemudian ditiru pada pencatatan organisasi sipil atau Nomor Induk Pegawai NIP.
Setelah berhasil menyatukan kembali para perwira TNI Angkatan Darat melalui Piagam Djogja 1955, Bambang Soegeng, mengundurkan diri sebagai KSAD pada 8 Mei 1955.
Baca kisah-kisah sejarah TNI dan pasukan elite TNI di Tribunjambi.com. (*)
Artikel ini telah tayang di Tribunjambi.com dengan judul KSAD Ditilang di Jogja, Polisi Kaget saat Baca Nama yang Ada Dalam SIM