Tribun Bandar Lampung
Jelang Lebaran Harga Ayam Potong Naik Rp 10 Ribu
Menjelang 6 hari perayaan Idul Fitri, harga daging ayam potong atau broiler di pasar-pasar tradisional kota Bandar Lampung mengalami kenaikan.
Penulis: Audy Aminda Yusandani | Editor: Reny Fitriani
Laporan Reporter Tribun Lampung Audy Aminda Yusandani
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Menjelang 6 hari perayaan Idul Fitri, harga daging ayam potong atau broiler di pasar-pasar tradisional kota Bandar Lampung mengalami kenaikan. Kenaikan tersebut terjadi sejak sepekan lalu.
Berdasarkan pantauan Tribun di beberapa pasar tradisional di Kota Bandar Lampung, harga daging ayam potong naik sebesar Rp 10 ribu.
"Untuk ukuran 1.5 ons semula dijual dengan harga Rp 40 ribu, sekarang naik jadi Rp 50 ribu" ungkap Ria, salah satu pendagang daging ayam potong di Pasar Sukarame, Kamis (30/5/2019).
Hal serupa juga terlihat di Pasar Way Halim dan Pasar Tugu, Kota Bandar Lampung.
• H-6 Idul Fitri Jalan Raden Intan-Teuku Umar Macet
Menurut penjelasan Sunarni, pedagang daging ayam potong di Pasar Tugu, kenaikan daging ayam potong terjadi dikarenakan pedagang tidak bisa lagi membeli daging secara langsung ke peternak, pedagang hanya dapat membeli melalui pengepul, sehingga daging ayam potong yang dijual di pasaran telah melalui proses penjualan hingga tangan ketiga.
• Polresta Bandar Lampung Siapkan 12 Titik Pos Pelayanan Lebaran, Ini Titik-titiknya
"Dari pengepul 1 Kg (ayam) sudah dihargai Rp 28 ribu, itu masih berupa ayam utuh, nantinya baru dibersihkan sendiri oleh kami, berat ayamnya tentu jadi berkurang, belum lagi biaya angkut ayamnya, jadi kami cuma bisa ambil keuntungan Rp 2 ribu/Kg" ujar Sunarni.
Selain itu, Sunarni juga menjelaskan kenaikan harga daging ayam potong terjadi setiap harinya sebesar Rp 1 ribu sejak sepekan yang lalu dan diperkirakan hingga hari raya Idul Fitri akan terus mengalami kenaikan.
Sementara di Pasar Way Kandis, kenaikan juga terjadi namun tidak sebesar di pasar-pasar tradisional lainnya.
Menurut Lasmi, pedagang daging ayam potong di Pasar Way Kandis kenaikan harga di Pasar Way Kandis tidak bisa disamakan dengan pasar lainnya dikarenakan lokasi Pasar Way kandis sendiri yang telah berbatasan dengan kabupaten.
"Untuk ukuran 1,5 ons aku jual Rp 46 ribu, sedangkan ukuran 0.9 ons dijual Rp. 33 ribu. Seharusnya sih ukuran 1.5 ons dijual Rp 50 ribu, tapi lokasi pasar kita kan disini, tidak bisa disamakan" ujar Lasmi.
(Tribunlampung.co.id/Audy Aminda Yusandani)