Tribun Bandar Lampung
Sekretaris Diskominfo Bandar Lampung Ahmad Nurizki: Bukan Sekadar Atasan-Bawahan
Loyalitas adalah hal paling utama di mana pun bekerja dan siapa pun pemimpinnya. Inilah prinsip Ahmad Nurizki.
Penulis: Eka Ahmad Sholichin | Editor: Yoso Muliawan
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Loyalitas adalah hal paling utama di mana pun bekerja dan siapa pun pemimpinnya. Selanjutnya, membahagiakan dan berguna bagi orang lain, bukan hanya untuk diri sendiri.
Inilah yang menjadi prinsip Ahmad Nurizki, sekretaris Dinas Komunikasi dan Informatika Bandar Lampung.
"Di mana kita bertugas, sebisa mungkin buat bahagia orang lain, akrab dengan mereka, sehingga bukan sekadar atasan dan bawahan," tuturnya, Selasa (25/6/2019).
Mantan Camat Panjang ini berpendapat, dalam pekerjaan, sebisa mungkin memunculkan semangat kekeluargaan. Bagaimana cara membangunnya? Ia menyebut membangun mulai dari diri sendiri.
"Artinya, ketika bertugas, di mana pun tempat penugasan, maka di tempat itu harus berkarya," kata Nurizki. "Siapa pun yang jadi pimpinan dan bawahan, kita anggap mereka bagian dari keluarga yang biasa bersama-sama makan di rumah. Jadi, jangan ada gap (batasan) antara atasan dan bawahan atau bawahan ke atasan, dan jangan merasa ada yang dekat dan tidak dekat," sambungnya.
Bagi Nurizki, pembeda dalam bekerja adalah tugas yang biasanya memiliki standar operasional prosedur alias SOP. Pria yang mengawali karier sebagai sekretaris pribadi Bagian Protokol Pemkab Lampung Selatan ini pun memiliki istilah "kerja sama" bukan "kerjanya sama-sama".
"Kalau kerjanya sama-sama, maka gotong royong namanya. Misalnya, bersih-bersih sampah. Tapi prinsip kerja sama itu, sama-sama kerja. Walaupun posisinya ada yang kerja di lapangan, ada yang kerja di kantor, tapi sama-sama kerja. Di kantor dia posisinya disposisi surat dan lain-lain," papar Nurizki.
"Mungkin di lapangan dia meninjau kegiatan-kegiatan yang ada di lapangan. Jadi prinsip kerja sama ya begitu, sama-sama kerja bukan kerjanya sama-sama," lanjutnya. (Tribunlampung.co.id/Eka Ahmad Sholichin)