Menhub Kunjungi Lampung
Pakai Kereta Bandara Cuma 20 Menit dari Stasiun Tanjungkarang ke Bandara Radin Inten II
Hal itu lantaran waktu tempuh ke Bandara Radin Inten II hanya selama 20 menit, dengan menggunakan kereta bandara.
Karena itu, kereta api akan dijadikan untuk angkutan masa depan, baik untuk komuter (perkotaan) maupun antarkota.
"Maka, kita punya suatu program yang intergreted satu sisi memang akan mengalihkan angkutan barang itu ke luar Bandar Lampung."
"Jadi, tidak ada lagi crossing angkutan batu bara di tengah perkotaan," tuturnya.
• Kereta Babaranjang Bakal Tak Lagi Lewati Bandar Lampung, Menhub Akan Bangun Jaringan Kereta Komuter
Tetapi, rel yang ada nanti diintensifkan untuk penggunaan transportasi komuter dalam kota.
Serta, kota-kota terdekat semisal Kota Bumi, Batu Raja, bahkan ke Palembang.
"Nanti kita atur yang jarak dekat yang jarak dekat frekuensi lebih cepat."
"Kalau sekarang mungkin sehari cuma enam kali, nanti sewaktu-waktu bisa satu jam seperti Jakarta, sampai 20 kali. Nah ini berangsur-angsur," katanya.
Karena itu, pihaknya meminta kepada PT KAI dan gubernur agar aset-aset yang dimiliki kereta api berupa rel dan jaringannya harus dirawat dari sekarang.
Hal tersebut supaya bisa merencanakan jauh sebelum kepadatan itu datang.
Sehingga pada masa masa mendatang, Lampung bisa memiliki LRT.
Budi mengungkapkan, Lampung memiliki potensi untuk keberadaan LRT.
"Kita sudah memiliki ruas-ruas yang dimiliki penuh oleh pemerintah dan ini harus kita rawat."
"Saya yakin ke depan angkutan keretaapi ini akan bertambah dan memberikan suatu layanan baik kepada masyarakat," katanya.
• 60 Karyawan PT Kereta Api Indonesia Terancam Jadi Duda dan Janda Akibat Aturan Direksi PT KAI
Dalam kunjungan ke Stasiun Tanjungkarang, Budi Karya Sumadi didampingi Gubernur Lampung Arinal Djunaidi, Kepala Divisi Regional IV PT. Kereta Api (Persero), Sulthon Hasanudin dan jajarannya.
Layanan Online Terminal Rajabasa