Tribun Bandar Lampung

Sumarji Pasien Berkulit Sisik Ular Meninggal Dunia, Wagub Nunik Sampaikan Bela Sungkawa

Warga Lampung Timur yang menderita infeksi kulit sehingga bersisik seperti ular itu meninggal dunia di RSUAM, Bandar Lampung, Kamis (4/7/2019).

Penulis: Beni Yulianto | Editor: Daniel Tri Hardanto
Tribunlampung.co.id/Beni Yulianto
Jenazah Sumarji saat masih berada di RSUAM, Kamis (4/7/2019). 

Sumarji Pasien Berkulit Sisik Ular Meninggal Dunia, Wagub Nunik Sampaikan Bela Sungkawa

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Kabar duka datang dari Sumarji.

Warga Lampung Timur yang menderita infeksi kulit sehingga bersisik seperti ular itu meninggal dunia di Rumah Sakit Umum Abdul Moeloek, Bandar Lampung, Kamis (4/7/2019).

Meski sempat membaik, Sumarji harus menyerah pada penyakitnya. 

Malam ini jenazah Sumarji dibawa dari RSUAM menuju rumah duka di Lampung Timur. 

Wakil Gubernur Lampung Chusnunia Chalim pun menyampaikan bela sungkawa atas meninggalnya Sumarji.

“Innalillahi wainnailaihi rojiun, semoga almarhum diterima oleh Allah SWT,” kata wanita yang biasa disapa Nunik itu, Kamis malam.

Nunik diketahui sempat menggalang dana bantuan untuk korban.

Ia pun mengucapkan terima kasih kepada para relawan yang sudah membantu keluarga almarhum selama menjalani perawatan di RSUAM.

Nunik sebelumnya menggalang dana bagi almarhum secara online melalui laman Kitabisa.com. 

Stok Darah untuk Pasien Bersisik Seperti Ular di PMI Habis, Nunik Instruksikan Donor Saat Apel

Wagub Nunik Galang Dana untuk Pak Sumarji. Menderita Penyakit Aneh, Kulit Bersisik Seperti Ular

“Jenazah sudah diberangkatkan, dan kades/pamong setempat dan seluruh keluarga sudah menunggu kedatangan almarhum,” ujar Anoeng Ramadan, salah seorang relawan. 

Murad (60) dan Sarmaton (50), adik Sumarji, menceritakan awal mula penyakit yang dialami oleh kakaknya.

Awalnya di tubuh Sumarji timbul bintik-bintik merah, lalu berubah putih dan menyerupai sisik ular di seluruh tubuh.

“Sempat dibawa oleh keluarga ke salah satu rumah sakit di Metro menggunakan kartu BPJS. Namun, pihak rumah sakit menolak dengan alasan beda nama antara di KTP dan BPJS,” kata Sarmaton.

Kakaknya juga sempat dibawa ke dokter spesialis kulit.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved