Tribun Bandar Lampung
Bandar Lampung Masuk Musim Kemarau, BPBD Siagakan 6 Sumur Bor dan Tujuh Mobil Siap Suplai Air Bersih
Saat ini jajaran Pemkot Bandar Lampung merespons cepat dampak awal memasuki musim kemarau.
"Jadi, bagi warga yang merasa memerlukan air bersih, silakan menghubungi RT setempat. Nanti RT yang berkoordinasi dengan kami," sambungnya.
Setiap mobil penyuplai tersebut berkapasitas 5.000 liter air bersih. Dalam teknis pendistribusian, BPBD akan mengerahkan dua unit armada di satu titik permintaan air bersih.
"Kalaupun semua mobil melayani warga pada saat bersamaan, maka kami akan melayani dua sampai tiga kali dalam sehari," ujar Rizki.
• BMKG Lampung Prediksi Kemarau di Pringsewu-Pesawaran Mulai Mei
Suplai 3 Titik
Sejauh ini, BPBD telah mendistribusikan air bersih ke tiga titik. Masing-masing dua titik di Kecamatan Sukabumi dan satu titik di Kecamatan Kedamaian.
"Seperti di Kedamaian, sudah mengajukan surat kepada kami. Dalam seminggu, minta dua kali suplai air bersih. Itu sudah kami lakukan dan sudah berjalan kurang lebih dua minggu. Kemudian di Sukabumi, termasuk di Campang Raya dan Campang Jaya, sudah kami suplai," terang Rizki.
Pantauan Tribun Lampung, Jumat, warga RT 3 Lingkungan 2, Kelurahan Bumi Kedamaian, Kecamatan Kedamaian, termasuk yang mengalami kekeringan akibat dampak awal musim kemarau.
"Baru-baru ini air kering," keluh Ica, seorang warga.
"Buat buang air kecil aja susah banget. Ada yang harus beli air galon buat masak nasi dan sayuran. Dua galon bisa habis sehari buat masak dan lainnya. Satu galon biasanya Rp 4.000," sambungnya.
Selain membeli, warga yang kesulitan air bersih juga mencari sumber air bersih di tempat lain. Ica mengungkapkan warga biasa mengangkut air bersih dari gudang di dekat lampu lalu lintas.
"Rata-rata ambil di sana, antre," ujar Ica. "Solusi lainnya, sumur bor. Saya sudah tiga kali coba ngebor, tapi tetap susah. Bahwak sudah sampai kedalaman 20 meter, tapi airnya cokelat," tuturnya.
• Artis Dianggap Berhati Malaikat, Adopsi Bayi yang Dibuang Ibunya di Toilet Masjid hingga SPBU
Mayang, warga lainnya, membenarkan penggunaan sumur bor tidak terlalu berhasil. Air dari sumur bor muncul relatif sedikit.
"Kasihan ibu-ibu di sini, harus cari air sendiri kalau suami kerja. Air kan paling penting, buat masak, cuci, dan lainnya," kata Mayang.
Warga pun bersyukur saat ini ada bantuan air bersih dari Pemkot Bandar Lampung melalui BPBD.
Warga di lingkungan setempat telah mengusulkan kepada RT.