Tribun Bandar Lampung
Soal Potensi Erick Thohir Jadi Menteri Kabinet Jokowi, Ini Pandangan 3 Akademisi Lampung
Beberapa nama telah mencuat sebagai calon menteri setelah Joko Widodo memenangkan Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden 2019.
Penulis: Jelita Dini Kinanti | Editor: Yoso Muliawan
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Beberapa nama telah mencuat sebagai calon menteri setelah Joko Widodo memenangkan Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden 2019. Satu di antaranya Erick Thohir yang merupakan keturunan Lampung.
Selain Erick Thohir yang menjabat ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf, empat menteri petahana yang ada keterikatan dengan Lampung juga berpotensi menjabat lagi sebagai pembantu presiden.
Keempatnya adalah Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar, Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu, dan Menteri Kesehatan Nila Djuwita Moeloek.
Akademisi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung Hertanto, PhD, menilai Erick Thohir berpeluang duduk di kabinet Jokowi-Ma'ruf periode 2019-2024.
"Erick Thohir berpeluang dan menjanjikan. Dari sisi pihak Jokowi, dia berhasil sebagai ketua Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf," kata Hertanto kepada Tribun Lampung, Sabtu (6/7/2019).
Selain sukses sebagai ketua TKN Jokowi-Ma'ruf, menurut Hertanto, Erick Thohir teruji ketika terbilang berhasil memimpin pelaksanaan Asian Games 2018. Saat itu, ia menjabat ketua Panitia Pelaksana Asian Games.
"Keberhasilan Erick Thohir saat Asian Games 2018 cukup fenomenal. Itu juga cukup berpengaruh bagi Jokowi menjelang pilpres kemarin," ujar Hertanto.
Selain soal kapasitas, Hertanto menilai peluang Erick Thohir cukup besar lantaran Jokowi telah menyatakan ingin memprioritaskan kaum muda di jajaran kabinetnya.
"Dalam pertanyaan terakhir Jokowi, dia ingin kaum muda jadi prioritas. Erick Thohir dalam hal ini masuk kelompok kaum muda," kata doktor bidang politik lulusan Universitas Kebangsaan Malaysia ini.
Mengenai potensi menteri petahana seperti Siti Nurbaya, Sri Mulyani, Ryamizard, atau Nila Moeloek, Hertanto berpendapat keempatanya juga berpeluang. Apalagi, tidak ada kontroversi berarti dari mereka selama menjabat di kabinet Jokowi periode 2014-2019.
"Hanya saja, ada catatan dan PR (pekerjaan rumah) besar ke depan. Misalnya untuk lingkungan hidup dan kehutanan. Pembalakan hutan masih terjadi. Kualitas lingkungan hidup juga menurun. Sering terjadi banjir dan bencana lainnya. Ke depan, jika Siti Nurbaya menjabat lagi, hal-hal tersebut harus menjadi perhatian dan lebih serius penanganannya," jelas Hertanto.
Urus Perekonomian
Akademisi FISIP Unila lainnya, Arizka Warganegara, PhD, juga menilai Erick Thohir cukup berpeluang masuk di jajaran kabinet Jokowi-Ma'ruf periode 2019-2024. Secara spesifik, ia berpendapat Erick Thohir cocok untuk mengurus perekonomian Indonesia.
"Posisi Erick Thohir lebih tepat, misalnya, sebagai Menteri Koordinator Perekonomian. Atau, Menteri BUMN (Badan Usaha Milik Negara)," kata Arizka, Sabtu.