Tribun Lampung Tengah
Hindari Kejaran Polisi Lampung Tengah, Buronan Ini Pindah Tempat Beralih Profesi Jadi Petani
Aparat Polsek Padang Ratu, Lampung Tengah, menangkap buronan pencurian sapi
Penulis: syamsiralam | Editor: wakos reza gautama
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, LAMPUNG TENGAH- Aparat Polsek Padang Ratu, Lampung Tengah, menangkap buronan pencurian sapi di Kampung Negara Bumi Udik, Kecamatan Anak Tuha.
Petugas Polsek Padang Ratu Lampung Tengah meringkus Sugeng (46) di Simpang Pematang, Mesuji.
Kapolsek Padang Ratu Komisaris Indra Herlianto, Minggu (14/7/2019) mengatakan, Sugeng ditangkap Jumat (12/7/2019) lalu.
Penangkapan Sugeng berdasarkan penyelidikan jajarannya, setelah menangkap dua rekan Sugeng, serta seorang penadah hasil kejahatan mereka.
"Sebelumnya sudah kami tangkap Suparman dan Paimin rekan Sugeng, serta satu orang penadah yang membeli sapi hasil curian yakni Senen (semuanya warga Padang Ratu). Mereka semua sudah menjalani hukuman di Lapas Kelas III Gunung Sugih," ujar Kompol Indra Herlianto.
Indra melanjutkan, berdasarkan pengembangan diketahui Sugeng berada di Mesuji.
"Setelah kami lakukan penyelidikan akhirnya Sugeng kita tangkap saat berada di rumahnya di Simpang Pematangan (Mesuji). Sekitar pukul 12.30 WIB pelaku kita amankan tanpa perlawanan," ujarnya.
Peran Sugeng pada kasus pencurian itu yakni, memerintah Suparman dan Paimin mencuri sapi jenis metal milik korban Eko Susanto, warga Negara Bumi Udik, Kecamatan Anak Tuha, 12 Juli 2018 lalu.
"Sugeng kami kenakan pasal 363 KUHPidana dengan ancaman 7 sampai 9 tahun penjara," pungkasnya.
Pengakuan Sugeng, selama satu tahun terakhir bertani dan tinggal di Mesuji untuk menghindari kejaran polisi.
Sugeng mengetahui, kedua rekannya yakni Suparman dan Paimin sudah ditangkap pihak kepolisian.
"Saya tinggal di Mesuji bertani di sana semenjak satu tahun belakangan. Karena saya yakin mereka (Paimin dan Suparman) akan membeberkan keterlibatan saya," katanya.
Sugeng membeberkan kronologis pencurian sapi yang dilakukan pada malam hari itu. Ia dan Paimin menyuruh Suparman ke kandang sapi milik Eko.
"Kami menunggu di perempatan jalan dengan mengendarai mobil pikap. Kemudian Suparman yang menggiring sapi dari kandang menuju mobil," kata Sugeng.
Setelah itu, sapi dibawa ke suatu tempat di Padang Ratu untuk ditinggalkan.