Tribun Lampung Tengah
2 Siswa SMKN 2 Terbanggi Besar Jadikan Lalu Muhammad Zohri Idola untuk Berprestasi di Ajang Atletik
Lalu Muhammad Zohri rupanya mampu menginspirasi dua siswa SMKN 2 Terbanggi Besar untuk berprestasi di ajang lomba atletik.
Penulis: syamsiralam | Editor: Teguh Prasetyo
Laporan Reporter Tribun Lampung Syamsir Alam
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID,TERBANGGIBESAR - Lalu Muhammad Zohri rupanya mampu menginspirasi dua siswa SMKN 2 Terbanggi Besar untuk berprestasi di ajang lomba atletik.
Setelah menjuarai kejuaraan daerah (Kejurda) Open Atletik Kelompok Umur Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PASI) Provinsi Lampung, Minggu (14/7/2019) lalu di Stadion Pahoman, kini Deni Nurkholis (18) dan M Akbar Prasetyo Sucipto (16) mengincar kejuaraan nasional dan internasional.
Deni Nurkholis siswa kelas XI SMKN 2 Terbanggi Besar dan M Akbar Prasetyo Sucipto merupakan siswa dari latar belakang keluarga sederhana, tak jauh berbeda dengan idola mereka Lalu Muhammad Zohri.
Tekad keduanya bisa menjadi tentara di kedepan hari, mereka upayakan dari jalur olahraga atletik.
Langkah tersebut terbuka ketika kedua siswa mampu menjadi yang terbaik pertama dan kedua di tingkat Provinsi Lampung.
Saat ditemui Tribun Lampung, Senin (15/7/2019), Deni Nurkholis yang mampu meraih juara pertama Kejurda (U-20) Minggu lalu, anak pasangan Mun Alex dan Rusmini yang berprofesi sebagai buruh tani, bertekad meraih prestasi dan membanggakan kedua orangtuanya.
"Tekad saya membahagiakan kedua orangtua, selain itu, bisa lebih berprestasi lagi di ajang atletik. Saya cita-cita ingin menjadi tentara (TNI)," ujar Deni Nurkholis.
• Lakukan Tera Ulang Timbangan pada Pedagang Pasar Tugu, Disdag Temukan 11 Timbangan Alami Kerusakan
Tekad yang sama juga disampaikan oleh M Akbar Prasetyo Sucipto, anak kedua dari empat bersaudara pasangan Bambang Sucipto yang berprofesi sebagai perawat di Puskesmas Poncowati, dan Ike Nurjanah itu merupakan yang terbaik kedua (U-18) di ajang yang sama di Bandar Lampung.
Baik Deni dan Akbar keduanya mendalami atletik sejak satu tahun terakhir, di bawah asuhan pelatih mereka yang juga salah satu staf guru di SMKN 2 Terbanggi Besar, yakni Supriyanto.
Awalnya, mereka mengaku hampir menyerah setelah satu bulan mengikuti pelatihan dari Supriyanto.
"Awalnya hampir menyerah, kok berat amat rasanya latihan yang dikasih ke kami. Tapi pelatih terus meyakinkan kalau kami bisa dan mampu menjadi atlet (atletik)" kata Deni dan dibenarkan oleh Akbar.
Pola latihan tiga kali sepekan, dengan lama latihan hingga empat jam sehari mulai pukul 14.00 WIB hingga 18.00 WIB, akhirnya terus dilakukan oleh keduanya di Lapangan Kampung Poncowati.
"Pola latihan Speed hingga dua jam pertama itu berat sekali. Tapi pelatih (Supriyanto) meyakinkan bahwa orang lain bisa berprestasi, kenapa kami tidak. Jadi ucapan itu lah yang kami ingat selalu," ujar Deni.
Salah satu larangan pola makan yang mereka konsumsi adalah tidak boleh konsumsi makanan pedas dan minum es. Bahkan, keduanya berseloroh sampai saat ini hampir lupa dengan rasa kedua makanan tersebut.