Telepon Tak Diangkat, Sang Anak Kaget Orangtuanya Jadi Korban Perampokan hingga Tewas Dibunuh

Telepon Tak Diangkat, Sang Anak Kaget Orangtuanya Jadi Korban Perampokan hingga Tewas Dibunuh

surya.co.id/handout
Telepon Tak Diangkat, Sang Anak Kaget Orangtuanya Jadi Korban Perampokan hingga Tewas Dibunuh. Wiji, pelaku perampokan dan pembunuhan sadis di Plumpang, Tuban. Suami istri Sukamto dan Sri Endangwati dibunuh dengan sadis di rumahnya. 

Telepon Tak Diangkat, Sang Anak Kaget Orangtuanya Jadi Korban Perampokan hingga Tewas Dibunuh

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Pembunuhan sadis terjadi di Dusun Tanggungan, Desa Plumpang Kecamatan Plumpang Kabupaten Tuban, Jawa Timur, Jumat (12/7/2019).

Sepasang suami istri, Sukamto (60) dan Sri Endangwati, dibunuh dengan cara dipukul kepalanya oleh perampok.

Sukamto ditemukan tewas di lorong belakang rumah, dan Sri Endangwati ditemukan tergeletak di tempat pembuatan kasur.

Terungkapnya peristiwa tragis ini berawal dari momen anak korban, berusaha menelepon orangtuanya, karena tak ada kabar.

Menurut keterangan warga, rumah atau toko korban sudah tidak buka selama dua hari.

Jenazah korban diketahui oleh anaknya saat berkunjung ke rumah.

"Anaknya telepon terus tapi tidak diangkat, hingga akhirnya didatangi. Ternyata orangtuanya meninggal," kata Seger, tetangga korban.

Tergiur Suara Rayuan Wanita saat Video Call, Pria Ini Berakhir Malu setelah Tahu Sosok Aslinya

Ibu Titipkan Anak Gadisnya ke Teman Pria, Setahun Kemudian Korban Tak Tahan dan Loncat dari JPO

Karyawan Gebuki Bosnya Pakai Linggis Gara-gara Sering Dimarahi hingga Jadi Begini Kondisinya

Sukamto dan Sri Endangwati dibunuh oleh perampok yang ingin menjarah toko mereka.

Pelakunya adalah Wiji (37), warga Desa Banjarsari, Kecamatan Trucuk, Bojonegoro.

Wiji ditangkap di kawasan Jembatan Merah Plaza Surabaya, Sabtu (13/7/2019).

Polisi melumpuhkan kakinya dengan timah panas, karena saat akan ditangkap melawan.

"Tersangka kita tangkap Sabtu, tak lama usai kejadian. Kita tembak kakinya," Kata Kasat Reskrim Polres Tuban, AKP Mustijat Priyambodo, Minggu (14/7/2019).

Dia menjelaskan, pelaku tega menghabisi nyawa pasutri yang juga dikenal sebagai pengusaha itu dengan menggunakan kayu panjang, martil, paving blok.

Benda-benda itu dipukulkan pada bagian kepala korban hingga mengalami luka terbuka.

Pembunuhan tersebut ternyata bermotif pencurian, karena tersangka membawa kabur sejumlah barang berharga.

"Motifnya pencurian dengan pemberatan, barang bukti yang digunakan untuk membunuh sudah kita amankan," Terangnya.

Mantan Kasat Reskrim Tulungagung itu menambahkan, dari hasil pemeriksaan tersangka mencuri sepeda motor, sembilan buku tabungan, tiga hand phone, dan uang tunai jutaan rupiah.

Akibat perbuatannya, tersangka dijerat Pasal 365 Ayat 3 KUHP tentang pencurian dengan pemberatan, ancaman hukuman 15 tahun penjara.

"Tersangka kita jerat dengan pencurian pemberatan (curat), ancaman 15 tahun penjara," pungkasnya. 

Sebelumnya diberitakan, pasangan suami istri ditemukan meninggal dunia di dalam ruko miliknya.

Keduanya diduga tewas dibunuh dan jasadnya baru ditemukan dua hari kemudian.

Pasangan suami istri (pasutri) yang ditemukan tewas di rumahnya di Dusun Tanggungan, Desa/Kecamatan Plumpang, kabupaten Tuban, Jumat (12/7/2019) siang, diduga korban pembunuhan.

Kesimpulan itu dibuat polisi setelah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).

"Korban diduga kuat korban pembunuhan," Kata Kasat Reskrim Polres Tuban, AKP Mustijat Priyambodo di lokasi.

Mantan Kasat Reskrim Tulungagung itu menjelaskan, ada luka di kepala kedua korban, Kamto (60) dan Sri Endangwati.

Luka tersebut diduga berasal dari pukulan benda tumpul.

"Korban dalam kondisi tengkurap, siapa pelakunya masih dalam penyelidikan, ditunggu saja dulu," bebernya.

"Mayat meninggal berapa hari, itu belum bisa diketahui, masih menunggu hasil otopsi," Pungkasnya.

Menurut warga yang juga berjualan nasi goreng di depan rumah korban, Seger, toko atau rumah sudah tidak buka dua hari terakhir.

Jenazah kedua korban pertama kali diketahui oleh anak korban yang saat itu datang ke rumah.

Sang anak merasa janggal karena beberapa hari menelepon orangtuanya, tidak pernah ada jawaban.

Hingga akhirnya, sang anak itu mendatangi rumah yang juga digunakan untuk toko tersebut.

Betapa terkaget anaknya mengetahui orang tuanya tewas dalam kondisi tidak wajar, hingga berteriak histeris minta tolong.

"Yang tahu anaknya pertama, karena niatnya mengecek ternyata justru menemukan orang tuanya meninggal. Sudah dua hari toko tidak buka," Ucap sumber tersebut.

 

Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul Polisi Sebut Pasutri yang Tewas di Rumahnya di Tuban Sebagai Korban Pembunuhan, https://surabaya.tribunnews.com/2019/07/12/polisi-sebut-pasutri-yang-tewas-di-rumahnya-di-tuban-sebagai-korban-pembunuhan.

 
Sumber: Surya
Tags
Tuban
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved