Tribun Bandar Lampung

Kasus Penganiayaan Berujung Maut Sopir Bupati: Kerabat Bupati Beri Kesaksian soal Titipan Uang

Moulan Irwansyah Putra alias Bowok, mantan ajudan bupati Lampung Utara, kembali menjalani sidang kasus kematian Yogi Andhika.

Penulis: hanif mustafa | Editor: Yoso Muliawan
Tribun Lampung/Hanif Risa Mustafa
SIDANG LANJUTAN - Moulan Irwansyah Putra alias Bowok, mantan ajudan bupati Lampung Utara, kembali menjalani sidang perkara kematian Yogi Andhika, sopir bupati, di Pengadilan Negeri Kelas IA Tanjungkarang, Kamis (18/7/2019). 

"Sebelumnya ke mess sopir. Di situ dipukuli Cipto. Terus di belakang rumah dinas bupati, sudah nunggu semua," kata Lilian.

"Adik saya disiksa, dipukul pakai gagang pistol polisi, Purnomo. Lalu (Yogi) disuruh buat pernyataan harus mengaku ambil uang Rp 25 juta. Karena nggak kuat, akhirnya dia buat pernyataan itu, difoto, dan ditandatangani," terang Lilian merujuk yang diceritakan Yogi kepadanya.

Lilian melanjutkan Yogi kemudian bertemu Puan, sapaan Yogi kepada bupati Lampura.

"Saya bilang, apa yang dikatakan bupati? Katanya, saya tidak mempermasalahkan uang itu. Tapi saya nggak mau lihat kamu. Kamu pergilah dari Kotabumi ini. Kasihan ibu kamu yang sudah tua," beber Lilian.

Setelah itu, sambung Lilian, Yogi dibuang di Bypass, Jalan Soekarno-Hatta.

"Terus, pulang ke rumah sendirian," ujar Lilian.

Anggota majelis hakim Ismail Hidayat kemudian bertanya kepada saksi Arnold Darmawan.

"Bagaimana saksi bisa menemukan korban?"

"Dia yang telepon, Pak. Saya tahu dia dicari orang," jawab Arnold.

"Jadi. kamu menang sayembara?" tanya hakim Ismail.

"Saya nggak dapat, Pak. Saya tahu ada sayembara, tapi nggak ada tindak lanjut dari Purnomo. Saya yang hubungi pertama ke Purnomo," jelas Arnold.

Sementara terdakwa Moulan Irwansyah Putra alias Bowok keberatan dengan keterangan saksi. Ia mengaku hanya membawa mobil, tetapi tidak memukuli Yogi.

"Saya nyetir dari (warung) Bakso Sony ke rumah saya di Way Halim. Saya keberatan katanya ke Batalion (Natar) dan sampai ke rumdis (rumah dinas bupati Lampura). Dan, saya nggak merasa memukuli. Mungkin yang dimaksud Bowok itu Andre Wibowo," jelas Bowok. (Tribunlampung.co.id/Hanif Risa Mustafa)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved