Tribun Bandar Lampung
Sidang Perkara Kasus Kematian Mantan Sopir Bupati Yogi Andika Berlanjut, JPU Panggil Si Penitip Uang
Moulan Irwansyah Putra alias Bowok Bin M Yamin, mantan Ajudan Bupati Lampung Utara kembali menjalani sidang perkara kematian Yogi Andhika.
Penulis: hanif mustafa | Editor: Teguh Prasetyo
"Kalau setahu saya dari Facebook, Yogi meninggal karena dianiyaya," ucapnya.
Benny pun menegaskan, jika dia tidak tahu jika Yogi dianiya oleh orang rumah dinas Bupati.
"Kalau dianiaya (orang rumah dinas) itu saya gak tahu," tandasnya.
• Dari Rekonstruksi Kematian Eks Sopir Bupati Lampung Utara, Korban Dibuang ke Bypass Seusai Dianiaya
Setelah memberi keterangan, Majelis Hakim Ketua Pastra Joseph Ziraluo mengatakan, jika saksi yang tidak bisa hadir adalah Purnomo.
"Dalam suratnya, Purnomo tidak bisa hadir lantaran ada tugas dinas di Polres Lampung Utara yang tidak bisa ditinggalkan. Maka sidang ditunda hingga Kamis depan 25 Juli," tandas Pastra.
Dalam persidangan sebelumnya sempat dihadirkan delapan saksi diantaranya, Fitira Hartati, Lilian Rosita, Titin Martina, Desi Srikandi, Arnolod Darmawan, Lisa Tania, Mulyani dan Ruslan.
Dalam kesaksiannya, Lilian Rosita yang tidak lain adalah kakak kandung Yogi Andika menuturkan, pada sekitar bulan Mei 2017 lalu sang adik pulang dalam kondisi yang memprihatinkan.
"Dia pulang berdarah, tak berbentuk darah semua, itu jam setengah delapan pagi almarhum Yogi Andika," ungkap Lilian dalam kesaksiannya.
"Memang dia dari mana," sahut Hakim Ketua Pastra.
"Dia datang dari Bypass naik ojek ke rumah, awalnya pingsan," jawab Lilian.
"Jadi kondisinya masih hidup?" tanya Pastra.
"Masih hidup, sampai rumah mutah darah hitam, kayak bangke keluarga kaget. Kami orang mau antar ke rumah sakit, tapi dia (Yogi) gak mau, katanya dia diacem gak boleh ke rumah sakit. Akhirnya kami bawa ke puskesmas, tapi sudah gak mampu, akhirnya mau ke rumah sakit setelah dibujuk," papar Lilian.
• Kasus Kematian Mantan Sopir Pribadi Bupati Lampura, Yogi Dibuang di Bypass dalam Kondisi Berdarah
Lilian pun menuturkan, jika adiknya dibawa ke RS Advent namun ditolak lantaran harus visum.
Akhirnya dibawa ke DKT, namun peralatan kurang dan akhirnya ke RSUDAM.
"Waktu itu sempat nanya kenapa bisa begitu?" tanya Pastra.