Mengintip Bank Sampah Binaan Auto2000, Kelola Dana hingga Jutaan Rupiah
Budi Arifani, Fasility Management and General Affairs Department Head Auto2000, mengatakan, Kampung Berseri Astra berjalan sejak 2016.
Penulis: Daniel Tri Hardanto | Editor: Daniel Tri Hardanto
"Misalnya saja saat ada keperluan untuk anak sekolah, ya bisa aja diambil. Atau ada keperluan mendadak lain," jelas wanita berjilbab ini.
Biasanya, kata Fitria, mereka menggunakan uang tersebut untuk membeli keperluan sekolah, seperti buku, alat tulis, dan lainnya.
Bahkan, ada pula yang mencairkan tabungannya saat menjelang Lebaran.
"Ada juga yang dipake untuk beli keperluan Lebaran, seperti kue, baju baru, dan lainnya," bebernya.
Menurut Fitria, warga sangat terbantu dengan adanya program bank sampah yang merupakan bagian dari kegiatan corporate social responsibility (CSR) Auto2000 tersebut.
Tercatat saat ini ada 35 warga RW 11 yang menjadi nasabah bank sampah.
Meski mengumpulkan sampah tidak dijadikan sebagai profesi seperti halnya pemulung, warga merasa sangat terbantu dengan adanya program bank sampah.
Saat "mengintip" data jumlah dana yang terkumpul, penghasilan mereka dari sampah ternyata tidak bisa disebut sedikit.
Jumlah saldo setiap nasabah ada di kisaran ratusan ribu hingga jutaan rupiah.
Lebih dari lumayan untuk sebuah pekerjaan sampingan.
• Muncul Perdana di GIIAS, Ini Harga dan Spesifikasi Honda ADV150
Mengacu 4 Pilar
Budi Arifani, Fasility Management and General Affairs Department Head Auto2000, mengatakan, program bernama Kampung Berseri Astra itu berjalan sejak 2016.
Dia menjelaskan, Kelurahan Cengkareng Timur, Cengkareng, Jakarta Barat terpilih sebagai pilot project Kampung Berseri Astra bukan tanpa alasan.
Salah satu alasannya adalah kampung padat penduduk ini tepat berada di belakang diler Auto2000 Kapuk.
"Ada empat pilar yang menjadi acuan Auto2000 dalam melaksanakan CSR, yakni pendidikan, lingkungan, kewirausahaan, dan kesehatan," sebutnya.
Kegiatan yang menerjemahkan keempat pilar itu, antara lain, tanaman obat, budi daya jamur, bank sampah, penampungan air hujan, pembuatan kompos, pendidikan guru PAUD, dan sekolah Adiwiyata.
(Tribunlampung.co.id/Daniel Tri Hardanto)