Idul Adha 2019
Tata Cara Salat Idul Adha Dilengkapi Niat Salat Idul Adha dalam Bahasa Arab dan Terjemahannya
Yuk simak, tata cara salat Idul Adha dan niat salat Idul Adha dalam bahasa Arab dan terjemahannya.
Ushalli rak‘ataini sunnata-li idil adl-ha (ma’muman/imaman) lillahi ta‘ala
Artinya, “Aku niat melaksanakan salat sunnah Idul Adha (sebagai makmum/imam) karena Allah Ta‘ala.”
Selain itu, niat salat Idul Adha juga bisa dibaca sebagai berikut:
أُصَلِّيْ سُنَّةً لِعِيْدِ الْأَضْحَى رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ (مَأْمُوْمًا\إِمَامًا) للهِ تَعَالَى
Ushalli sunnata-li idil adl-ha rak‘ataini mustaqbilal qiblati (ma’muman/imaman) lillahi ta‘ala
Artinya, “Aku niat melaksanakan salat sunnah Idul Adha dua rakaat, menghadap kiblat (sebagai makmum/imam) karena Allah Ta‘ala.”
Lafal niat dibaca menjelang takbiratul ihram.
Lafal niat salat Idul Adha juga bisa menggunakan bahasa lokal yang melakukan salat.
Sebagai catatan, kedudukan lafal niat hanyalah sekunder alias membantu orang yang hendak melaksanakan salat agar lebih mantap dan fokus pada niatnya.
Sementara, hal yang primer tetaplah getaran batin tentang salat Idul Adha itu sendiri.
Imam Ramli mengatakan:
وَيُنْدَبُ النُّطْقُ بِالمَنْوِيْ قُبَيْلَ التَّكْبِيْرِ لِيُسَاعِدَ اللِّسَانُ القَلْبَ وَلِأَنَّهُ أَبْعَدُ عَنِ الوِسْوَاسِ وَلِلْخُرُوْجِ مِنْ خِلاَفِ مَنْ أَوْجَبَهُ
“Disunnahkan melafalkan niat menjelang takbir (salat) agar lisan dapat membantu (kekhusyukan) hati, agar terhindar dari gangguan hati dank arena menghindar dari perbedaan pendapat yang mewajibkan melafalkan niat”. (Nihayatul Muhtaj, juz I,: 437)
Niat adalah sesuatu yang sangat pokok dalam pelaksanaan ibadah.
Tidak sah ibadah seseorang yang tidak disertai dengan niat.
Niat terletak di dalam hati, yang menandakan adanya kesengajaan dalam menunaikan ibadah tertentu.