Hati-hati Modus Penipuan PSK Online, Sudah Transfer Rp 100 Ribu Omi Gagal Kencan

"Pernah tertipu aplikasi ini dulu, waktu itu saya ajak ngobrol di Me Chat, dia minta transfer dulu untuk DP, tapi setelah itu di blokir," katanya.

Penulis: Beni Yulianto | Editor: wakos reza gautama
ist
Ilustrasi - PSK Online 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Hati-hati Modus Penipuan PSK Online, Sudah Transfer Rp100 Ribu Omi Gagal Kencan.

Beragam modus penipuan melalui aplikasi kencan.

Salah satunya aplikasi kencan yang sedang Booming di Lampung adalah MiChat.

Omi bukan nama sebenarnya mengaku pernah tertipu kasus kencan esek-esek melalui aplikasi ini. 

Awalnya Omi mencari sasaran wanita penjaja melalui "lihat sekitar" yang ada di MiChat.

"Tidak semua memang pengguna aplikasi ini PSK online, tetapi gampang saja melihat mana yang 'bisa' dan tidak. biasanya dari statusnya, seperti open BO (Booking order), atau BO, atau status lain yang mengarah ke urusan seks," katanya.

Jika sudah menemukan sasaran, biasanya tidak hanya satu bisa banyak perempuan yang diajak ngobrol.

"Lihat saja dari 'Sekitar' yang ada di MiChat. Tinggal Chat saja, kita bisa langsung negosiasi harga, biasanya mereka sudah menyiapkan tempat juga," ujarnya.

Omi kini berhati-hati sekali dengan aplikasi ini. ia tidak ingin transfer DP atau uang muka terlebih dahulu.

Pasalnya, ia pernah tertipu mengirim sejumlah uang, namun wanita sasarannya tidak bisa dihubungi.

"Pernah tertipu awal-awal menggunakan aplikasi ini dulu, waktu itu saya ajak ngobrol di MiChat, setelah lama chating, dia minta transfer dulu untuk DP (uang muka), dia minta Rp 450 ribu tetapi DP Rp 100 ribu, ditransfer melalui rekening," katanya.

Prostitusi Online Pakai MiChat Terbongkar di Garut, Pemesan dan PSK dari Bandung

Namun, setelah DP dikirim, Omi justru diblokir.

PSK di Lampung Jajakan Diri Lewat MiChat, Pakai Kode Nama ST BO LT di Profil atau Statusnya

"Setelah ditransfer tidak bisa dihubungi lagi, diblokir. Ya sudah lah jadi pengalaman saja," kenangnya.

PSK Online di Metro

Polisi membongkar kasus prostitusi online via WhatsApp di Metro, Lampung pada pertengahan Juni 2019 silam.

Reporter Tribunlampung.co.id yang kemudian melakukan liputan mendalam terkait pekerja seks komersial atau PSK online di kota tersebut menemukan fakta lain.

Hal itu termasuk cara pekerja seks komersil atau PSK online menggaet pelanggan.

Selama empat hari pada 15-18 Juli 2019, reporter Tribunlampung.co.id menemukan bahwa aplikasi MiChat menjadi alat untuk transaksi esek-esek tersebut.

MiChat merupakan aplikasi pesan gratis berbasis lokasi, yang bisa membantu pengguna untuk menemukan teman-teman baru dan orang-orang di sekitar.

Pada umumnya, penggunaan MiChat bertujuan positif.

Tapi, ada beberapa pengguna yang memanfaatkan aplikasi ini untuk kepentingan negatif, antara lain praktik prostitusi online.

Hal itu satu di antaranya diungkapkan seorang pria bernama JT.

Ia mengaku, aplikasi MiChat merupakan cara komunikasi paling mudah dan aman dengan PSK dalam prostitusi online, termasuk di Metro, Lampung.

Menurutnya, fitur dalam aplikasi MiChat membuat ia mampu mengetahui lokasi lawan bicara.

Sehingga, ia bisa langsung terhubung dengan pengguna lainnya yang berada dalam satu wilayah.

Untuk mengetahui pengguna MiChat yang menjajakan diri, JT mengatakan, hal tersebut cukup mudah.

Biasanya, lanjut JT, ada kode dalam profil status pengguna.

Kode tersebut seperti BO, ST, LT, dan sebagainya.

"Kalau untuk harga variatif. Tapi, harga bersahabatlah, dan masih bisa nego juga."

"Tergantung komunikasi kita gimana. Bisa minta kirimin foto dulu, karena ada beberapa yang pake profilnya beda."

"Biar gak jebakan batman. Intinya sih mudah, karena kalau enggak cocok, tinggal ganti yang lain," urainya.

Reporter Tribunlampung.co.id kemudian mencoba menggunakan aplikasi MiChat untuk mengetahui keberadaan PSK dalam prostitusi online di Metro, Lampung.

Hal yang dikatakan JT ternyata benar adanya.

Di Indekos

Setelah mencoba mengajak berkomunikasi dengan PSK dalam prostitusi online lewat aplikasi MiChat, reporter Tribunlampung.co.id menemukan sejumlah fakta.

Seorang PSK online mengaku mematok tarif sebesar Rp 400 ribu untuk sekali kencan.

Namun, tarif tersebut masih bisa turun.

"Bisa (turun tarif), Rp 350 ribu," katanya.

Adapun, lokasi pertemuan di indekos.

"Tempat di kos aku," ujarnya.

Selain indekos, ada juga PSK yang hanya bersedia melayani tamunya di hotel.

Adapun, tarif yang ditawarkan rata-rata berkisar Rp 350 ribu hingga Rp 500 ribu untuk sekali kencan.

Sementara untuk layanan lebih lama, mulai dari harga Rp 800 ribu hingga jutaan rupiah.

Hasil penelusuran reporter Tribunlampung.co.id, setidaknya ada 11 akun yang menawarkan jasa transaksi esek-esek yang terang-terangan di aplikasi MiChat di sekitar Taman Merdeka, Metro, Lampung.

Layani 7 Orang Sehari

Seorang PSK yang menggunakan aplikasi MiChat mengatakan, ia rata-rata melayani tiga orang sampai lima orang per hari.

"Paling banyak tuh pernah tujuh orang sehari. Cuma kalau sudah dapat lima, biasanya pelanggan yang lain aku cancel aja," katanya.

"Karena lumayan capek. Kalau harga sih minimal Rp 300 ribu untuk sekali yah, tapi lihat orang juga sih, kalau lebih dewasa Rp 400 ribu," paparnya.

Wanita tersebut mengaku memilih melayani tamunya di indekos.

Karena menurutnya, indekos jauh lebih aman dan hemat ketimbang hotel.

Para pelanggannya tidak lagi dibebankan harus membayar sewa tempat seperti hotel.

Namun demikian, rumah indekos nyaman bukan berarti.

Karena, dirinya pernah diangkut Satpol PP saat razia.

"Tapi tetap amanlah. Karena cuma didata saja. Habis itu pulang. Waktu itu pas lagi sama pelanggan juga, cuma ya gitu aja," imbuhnya.

Saat ditanya mengenai para pria hidung belang yang pernah memakai jasanya, ia tidak pernah mengusik pekerjaan atau latar belakang mereka.

Namun, ia menjelaskan, pelanggannya terdiri dari seluruh kalangan.

Hal itu mulai dari remaja, pelajar atau mahasiswa, hingga orang dewasa alias om-om.

Selama ini, ia hanya mau bertransaksi di rumah indekos yang ia siapkan.

Tapi, ada pengecualian khusus untuk pelanggan tetap.

"Enggak pernah tanya-tanya sih, yang penting saya ramah. Ada yang mau cerita dulu, ya kita dengar, ada yang mau langsung, ya kita ikutin."

"Ada sih yang aneh, minta macam-macam lah. Aku ikut sebisa mungkin, kalau masih normal ya, cuma kalau udah aneh betul, aku nggak mau," imbuhnya.

Perempuan berkulit kuning langsat ini menambahkan, dirinya bekerja sendiri tanpa mucikari.

"Aku sendiri. Cuma kalau tahu online ini, memang dari teman," tuturnya.

(Tribunlampung.co.id/Beni Yulianto)

Sumber: Tribun Lampung
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved