Target Embarkasi Penuh Bulan Oktober, Umrah dari Bandara Radin Inten II Langsung ke Jeddah

Laporan Reporter Tribunlampung Kiki Adipratama

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDARALAMPUNG - Gubernur Lampung Arinal Djunaedi ingin percepat Bandar Udara (Bandara) Raden Intan II menjadi Bandara International.

Demikian yang diungkapkan ketika menerima audiensi dari Kepala UPBU Bandara Raden Intan II di Ruang kerja Gubernur, Selasa (23/7/2019).

Arinal bersikeras mewujudkan Bandara Raden Inten menjadi II Bandara Internasional agar dapat mencapai tagetnya untuk memberangkatkan jamaah umrah langsung dari Lampung.

"Saya akan berusaha keras untuk mewujudkan itu," ucap Arinal.

Pasalnya akhir bulan Oktober ini telah ditargetkan untuk pelaksanaan perjalanan embarkasih langsung jamaah umroh dari Bandara Raden Inten II ke Jeddah.

Arinal menginstruksikan kepada pihak bandara agar segera mengkoordinasikan hal ini bersama para biro perjalanan umroh, maskapai penerbangan, dan Kantor Wilayah Kementerian Agama dari 15 Kabupaten/Kota.

Gubernur Lampung ini sangat berharap di tahun ini embarkasih jamaah umroh sudah dapat dilakukan.

Sehingga pada tahun 2020 mendatang diharapkan embarkasi haji langsung dapat terwujud.

"Jamaah umroh kita harus berangkat langsung, kalau ini terwujud mudah-mudahan tahun depan jamaah haji kita," tuturnya.

Untuk mencapai targetnya mengubah Bandara Raden Inten menjadi Internasional ia meminta sarana dan prasarana untuk menunjuang harus disiapkan.

• Syarat Pembuatan Paspor Umrah dan Haji

"Ini harus didukung dengan oprsional teknis," ujar Arinal.

"Kita harus betul-betul menyikapi dengan serius Raden Intan menjadi bandara Internasional," imbuhnya.

Kepala Unit Penyelenggara Bandara Udara (UPBU) Raden Inten II Asep Kosasih Samapta menyatakan akan berkomitmen untuk ikut mendukung pernyataan Gubernur Arinal untuk memberlakukan embarkasi umrah pada oktober mendatang.

"Pada tahun ini sisi kebandaraan sudah siap untuk melakukan embarkasih," ungkapnya.

Saat ini Bandara Raden Inten II tengah melakukan perbaikan pembangunan terminal dan perbaikan landasan pacu supaya dapat menahan beban pesawat jenis airbus A330 yang memiliki kapasitas penumpang 350 orang.

(Tribunlampung.co.id/Kiki Adipratama)