Tribun Lampung Tengah
3 Pelaku Begal Motor Modus Tarik Tas Korban yang Biasa Beroperasi di Terusan Nyunyai Dibekuk Polisi
Pembegalan dengan dorong korban dari motor yang sedang dikendarai serta menarik tas korban tampaknya jadi modus tersendiri di kawasan Terusan Nunyai
Penulis: syamsiralam | Editor: Teguh Prasetyo
Laporan Reporter Tribun Lampung Syamsir Alam
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, TERUSANNUNYAI - Pembegalan dengan mendorong korban dari motor yang sedang dikendarai serta menarik tas korban tampaknya jadi modus tersendiri di kawasan Terusan Nunyai.
Tercatat sudah empat kali modus di atas terungkap.
Dan hampir semua aksi pembegalan dengan modus tersebut, terjadi pada Maret hingga Mei 2019.
Pertama menimpa korban Maya Dewi, warga Tulang Bawang Barat, pada 31 Maret, sekitar pukul 16.00 WIB.
Peristiwa terjadi di Jalintim Terusan Nunyai Kampung Gunung Batin itu mengakibatkan korban mengalami luka lebam serta trauma karena diancam senjata tajam dan api.
Peristiwa kedua menimpa Adi Putra Jaya (37) bersama istrinya yang sedang melintas di areal kebun karet di Kampung Bandar Agung, 2 Mei silam.
Selain didorong dari motor oleh pelaku yang berjumlah dua orang, Adi Putra Jaya dan istri juga diancam dan ditodong dengan menggunakan senjata api.
Sementara ketiga terjadi pada 31 Mei dan keempat pada 11 Juni lalu.
• Oknum Penyandang Disabilitas Ditangkap karena Menyodomi Anak Bawah Umur, Modusnya Traktir Bakar Ayam
Semua peristiwa sudah berhasil diungkap oleh pihak kepolisian dan dan para pelakunya sudah diamankan.
Kasus terakhir yang berhasil diungkap yakni peristiwa pada 31 Mei lalu dengan korbannya Dwi Warno (32).
Korban yang sedang melintas dengan sepeda motor di ruas Kampung Gunung Batin Baru sekitar pukul 20.00 WIB.
Laporan korban Dwi Warno kepada jajaran Polsek Terusan Nunyai mengatakan, saat itu ia sedang melintas dengan kecepatan motor sedang, tiba-tiba datang motor dari belakang yang dikendarai tiga orang berboncengan.
"Pelaku datang dan langsung memepet motor saya, satu orang memegang saya, satu orang lagi menarik tas saya yang saya selempangkan. Karena situasi itu saya melambatkan motor,"
"Akhirnya saya terjatuh dari motor dan pelaku satu orang mengambil tas saya, lalu mereka langsung melarikan diri dan saya berteriak kepada," kata Dwi Warno.
Karena teriakan itu, banyak warga yang kemudian mendengar dan melakukan pengejaran kepada para pelaku yang lari ke arah Tulang Bawang Barat.
"Karena dikejar oleh warga, salah satu pelaku membuang tas saya ke jalan, sementara para pelaku tetap melarikan diri dengan sepeda motor yang mereka tunggangi. Tapi isi tas saya sudah diambil," ujar Dwi Warno.
Namun menurut korban, tas selempang itu ternyata sudah kosong dan isinya berupa satu unit hanphone merk Oppo A3S dicuri dibawa kabur oleh para pelaku.
• Terjadi Aksi Pencurian Sepeda Motor di Kedamaian, Sang Pemilik Hanya Pasrah dan Ogah Lapor Polisi
Kapolsek Terusan Nunyai Iptu Edi Suhendra mendampingi Kapolres AKBP I Made Rasma, Kamis (25/7/2019) mengatakan, para pelaku sebanyak tiga orang berhasil diamankan.
Mereka adalah Yudianto (23) warga Kampung Sriwijaya, Kecamatan Bandar Mataram; Yogi Setiawan (19) warga Kampung Sendang Agung, Kecamatan Bandar Mataram; dan Edi Susanto (32), warga Kampung Terbanggi Ilir, Kecamatan Bandar Mataram, Lampung Tengah.
"Ketiga pelaku ditangkap di rumahnya masing-masing tanpa perlawanan, Selasa (22/7/2019), pukul 16.00 WIB lalu," ujar Iptu Edi Suhendra.
Edi Suhendra melanjutkan, penangkapan ketiga pelaku berdasarakan penulusuran GPS dari handphone korban yang masih menyala.
Saat itu ditangkap lebih dulu pelaku Edi Susanto, lalu dilakukan pengembangan menangkap dua orang lainnya.
Guna mempertanggung jawabkan perbuatanya pelaku Yudianto, Yogi Setiawan dan Edi Susanto dijerat Pasal 365 KUHPidana dengan ancaman hukuman 12 tahun penjara.
Pelaku Edi Susanto menjelaskan, ia bertugas menarik tas korban sampai terjatuh. Setelah itu ia yang memegang tas korban dan melemparkannya kembali setelah dikejar oleh warga.
"Saya yang pegang Handphone (milik korban) karena saya yang pegang tasnya. Tas saya buang karena untuk menghentikan warga yang mengejar di belakang," terang Edi Susanto di Mapolsek Terusan Nunyai.
Pelaku mengatakan, ia tidak tahu kalau GPS Handphone korban menyala dan polisi bisa melacak keberadaan mereka.
Handphone menurut pelaku tidak untuk dijual dan akan digunakan untuk mereka.
(tribunlampung.co.id/syamsir alam)