Gagal Ujian Skripsi, Mahasiswi Tewas di Dalam Musala saat Menunggu Ibu mau ke Kampus
Gagal Ujian Skripsi, Mahasiswi Tewas di Dalam Musala saat Menunggu Ibu mau ke Kampus
Di saat yang bersamaan, korban bernama Irza Laila Nur Trisna Winandi (21) sedang berada di musala.
• Dianggap Sombong karena Cantik, Mahasiswi Tewas Mengenaskan Setelah Disiksa Sahabatnya Pakai Botol
"Pengemudi tidak menyadari kalau pagi itu di puskesmas sudah ada warga. Ada satu warga yang menjadi korban," kata Kapolres Boyolali AKBP Kusumo Wahyu Bintoro, dikutip Grid.ID dari Kompas.com.
Kusumo mengatakan, korban sudah berada di mushola puskesmas pagi-pagi karena sedang menunggu ibunya, Dwi Yani.
"Korban menunggu ibunya, dan disitu malah tertabrak truk juga.
"Ibunya juga seorang bidan di Puskesmas sini," papar AKBP Kusumo.
Diketahui, korban yang kerap dipanggil dengan nama Icha ini hendak melangsungkan ujian skripsi di hari kejadian.
"Anaknya ini mau ujian skripsi hari ini. Bu Dwi Yani (ibu korban) mau izin ke kami untuk mengantar anaknya tersebut ujian skripsi ke Solo," ungkap Kepala Puskesmas Mojosongo, dr Nur Indah Ekowati, dikutip dari Kompas.com.
Salah satu dosen pembimbing korban, Rosihan Ariyuna, mengatakan jika korban termasuk mahasiswi berprestasi di lingkungan kampusnya.
Berdasarkan keterangan Rosihan, Irza merupakan mahasiswi Program Studi (prodi) Pendidikan Teknik Informatika dan Komputer (PTIK) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP).
Seharusnya, Irza akan mempresentasikan skripsinya yang bertema Pengaruh Penggunaan Game Online Terhadap Kreativitas Mahasiswa dan Hasil Belajar Mahasiswa PTIK FKIP UNS dalam Mata Kuliah Pemograman Komputer, pada Kamis (25/7/2019) pukul 13.00 WIB.
"Karakternya dia (korban) rajin ya, termasuk yang paling cepat lulus di angkatannya, sekitar kelima yang lulus bulan Juli," ungkap Rosihan.
Bahkan, Irza ternyata sempat didaftarkan sang dosen pembimbing ke sebuah konferensi internasional.
"Dia (Irza) sebenarnya saya ikutkan konferensi internasional. Sudah saya daftarkan kemarin. Saya berani ikutkan Mbak Irza, tinggal maju konferensi saja," ungkap Rosihan.
Rosihan menuturkan, kejadian nahas yang dialami Irza ini akan ia jadikan sebagai motivasi kepada anak-anak didiknya yang kehilangan sosok korban.
"Saya jadikan motivasi ke anak-anak lain. Irza menyelesaikan amanah orang tua untuk menyelesaikan studi. Secara hakikat (Irza) sudah lulus," tutupnya. (Grid.ID)
Artikel ini telah dipublikasikan di Grid.ID dengan judul "Kisah Pilu Korban Kecelakaan Puskesmas Mojosongo, Hendak Ujian Skripsi dan Ikuti Konferensi Internasional Sebelum Ditabrak Truk Tronton Bermuatan 28 Ton"