TNI Ungkap Sumber Senjata dan Dugaan Penyamaran KKB Papua yang Jadi Pejabat hingga Anggota DPRD

TNI Ungkap Sumber Senjata dan Dugaan Penyamaran KKB Papua yang Jadi Pejabat hingga Anggota DPRD

Kolase KOMPAS.com/Dhias Suwandi dan Facebook/TPNPB
TNI Ungkap Sumber Senjata dan Dugaan Penyamaran KKB Papua yang Jadi Pejabat hingga Anggota DPRD. FOTO Kepala Penerangan Kodam XVII/Cendrawasih Kolonel Inf M Aidi (kiri), KKB Papua (kanan) 

Menurut Aidi, beberapa bulan lalu berhasil ditangkap warga Polandia di Wamena yang sedang bertransaksi amunisi dengan anggota Organisasi Papua Merdeka (OPM).

Barang bukti yang berhasil diamakan saat itu berupa ratusan amusi.

Namun, diduga sudah banyak yang lolos, sebelum ditangkap.

"Kemungkinan sudah lolos ribuan butir yang lain sebelum tertangkap," kata Aidi dalam keterangan tertulisnya, Jumat (26/7/2019).

PENDAM 17 CENDERAWASIH - Amunisi yang berhasil diamankan aparat TNI belum lama ini.
PENDAM 17 CENDERAWASIH - Amunisi yang berhasil diamankan aparat TNI belum lama ini. (IRSUL PANCA ADITRA)

Selain itu, garis perbatasan negara yang sangat luas dan garis pantai Papua yang demikian panjang dan tidak mungkin bisa dijaga selama 24 jam, dinilai memungkinkan menjadi peluang pasokan amunisi dari luar.

Menurut Aidi, pasca kerusuhan Ambon dan Poso juga menjadi salah satu faktor tersebarnya senjata dan amunisi ke KKB Papua.

Sebab, dari tangan perusuh di lokasi tersebut, belum semuanya berhasil ditarik kembali ke negara.

"Kemungkinan sebagian besar disusupkan masuk ke Papua," tutur Aidi.

Tak hanya itu, terjadinya konflik di beberapa negara tetangga seperti Filipina juga menjadi peluang sumber pasokon amunisi dan senjata masuk ke Papua.

Selain itu, dalam beberapa kali penyerangan Pos TNI-Polri, anggota kelompok separatis berhasil merampas senjata dan amunisi dari tangan aparat keamanan.

Aidi juga menyebutkan, ada dugaan keterlibatan tokoh-tokoh Papua tertentu yang mendukung KKB Papua.

Salah satu indikasinya, beberapa tokoh Papua diam dan tidak bereaksi ketika kelompok separatis melaksanakan serangkaian tindakan kekerasan, pembantaian, penyerangan, pemerkosaan dan lain-lain.

Namun, saat negara bertindak mengerahkan aparat keamanan TNI-Polri, mereka ramai-ramai melancarkan protes, mengkritik, memaki, memfitnah bahkan meminta TNI-Polri ditarik dari Nduga.

"Jadi bukan tidak mungkin para tokoh Papua tertentu berada di balik pergerakan KSB di hutan," kata Aidi.

Seperti diketahui, aksi teror KKB Papua selama setahun terakhir memang banyak menimbulkan korban dari warga sipil maupun aparat

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved